Terkini :

  • Salam sejahtera bagi semua. Irini pasi. Selamat datang di Evangelismos Katolik Timur. Kami mensyiarkan Gereja-Gereja Timur yang bersatu dengan Roma; dan ada dalam himpunan Gereja Katolik sedunia. Yaitu Gereja-Gereja Timur yang untuk saat ini tidak tergabung dalam himpunan Gereja-Gereja Ortodoks.
  • Mohon ingatlah seluruh saudara-saudari Kristiani di dalam doa-doa saudara, khususnya mereka yang berada dalam hambatan dan penganiayaan. Salah satu doa yang dapat digunakan dapat dibaca DI SINI
  • Ayo bergabung dengan Page Facebook "Gereja Katolik Timur Indonesia" DI SINI
  • "First Without Equal". Tanggapan terhadap Patriarkat Moskow (Gereja Ortodoks Rusia) tentang Primasi. Terambil dari Situs resmi Patriarkat Konstantinopel (Gereja Ortodoks Konstantinopel) DI SINI. Atau dari Situs resmi Metropolitan Ortodoks Patriarkat Ekumenis di Hong Kong dan Asia Tenggara DI SINI
  • Penjelasan, Antifon, Teks Liturgi Pesta dan Hari Raya penting, dapat ditemukan DI SINI
  • Halaman depan dapat ditemukan DI SINI

Jumat, 29 Maret 2013

Doa Puji-pujian Ratapan Jumat Agung


Doa Puji-pujian Ratapan Jumat Agung merupakan suatu doa puja-puji yang dinyanyikan umat Gereja-Gereja Katolik Timur, terutama yang menggunakan Ritus Bisantin, ketika mengenang peristiwa Tubuh Kristus yang telah wafat diturunkan dari kayu salib, tergeletak tak bernyawa. 


Tubuh Kristus itu diterima oleh Ibu Maria Theotokos Tersuci Ibu Kristus, para murid termasuk para wanita yang selama ini setia mengikuti dan mengiringi Kristus. Umat di sepanjang jaman secara mistik dan rohani ikut hadir ketika Kristus wafat dan Tubuh-Nya yang mulia diturunkan dari salib. Umat ikut hadir bersama-sama dengan Ibu Maria Theotokos Tersuci dan para murid ketika berduka meratapi Kristus yang wafat.

Secara Tradisi, doa puji-pujian ini dinyanyikan dihadapan kain ikon Tubuh Kristus Yang Telah Wafat (“Epitafios”). Doa ini sebenarnya cukup panjang, namun dipilih dan disampaikan di sini sebagian.

Bagian I
Kristus, Kau Sang Hidup, dihamparkan di kubur. Para bala malaekat terheran-heran dan memuliakan kerelaan-Mu menjadi manusia.

Engkau, Kristus, Sang Hidup, dihamparkan di kubur. Dan dengan wafat-Mu, telah Kau hancurkan maut dan memberikan terang kepada dunia.

Pikiran dunia dan para maelaekat tak dapat mengerti misteri penguburan-Mu.

Ibu-Mu termurni berduka meneteskan air mata ya Yesus, seraya berseru, “mengapa kau letakkan putraku di dalam kubur”.

“Siapa beriku air dan sumber air mata”, seru Sang Perawan Suci Murni, “agar aku dapat meratapi Yesus ku.”

Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus (+)

Kupuji Engkau ya Firman Allah dari segala, bersama dengan Bapa-Mu, dan Roh Kudus. Serta memuliakan penguburan-Mu yang kudus.

Sekarang, selalu, serta sepanjang segala abad. Amin.

Salam bagi mu, ya Theotokos. Dan kami muliakan Allah kita, yaitu Putramu yang dikubur tiga hari.  
(foto : byzcath.org)

Bagian II
Sungguh lah benar memuliakan-Mu wahai Pemberi Hidup. Engkau yang merentangkan tanga-Mu di atas salib. Dan menghancurkan kuasa musuh.

Bergetar lah bumi. Dan pula sang surya. Ketika Engkau Kristus, Sang Penyelamat, Terang Tak Terpadamkan, bersembunyi dalam daging, tenggelam dalam kubur.

Wahai Sang Firman, Ibu-Mu yang termurni menangis tersedu ketika melihat Engkau berada di dalam kubur. Engkau, Allah Kekal Yang Tak Terkatakan.

Maut yang mengerikan bergetar ketika melihat-Mu, wahai Surya Mulia Yang Tak Dapat Binasa. Maka bergegaslah melepaskan tawanannya.

Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus (+)

Tanpa awal. Allah yang kekal, bersama dengan Firman dan Roh-Mu, kuankanlah umat-Mu. Sekalian pelayanmu dari semua yang memusuhi mereka.

Sekarang, selalu, serta sepanjang segala abad. Amin.

Yang melahirkan Sang Hidup, wahai Perawan Suci Murni, dengan doamu mohon agar dihentikan kiranya perpecahan Gereja. Supaya damailah kiranya.

Kupuji Engkau ya Firman Allah dari segala, bersama dengan Bapa-Mu, dan Roh Kudus. Serta memuliakan penguburan-Mu yang kudus.

Sekarang, selalu, serta sepanjang segala abad. Amin.

Salam bagi mu, ya Theotokos. Dan kami muliakan Allah kita, yaitu Putramu yang dikubur tiga hari.  

(foto : www.alphastoredesign.com)

Bagian III
Segala keturunan menyampaikan penyembahan atas penguburan-Mu, ya Kristus.

Mari semua ciptaan kidungkan yang terbaik kepada Kristung Pencipta kita.

“Ya yang termanis, buah hatiku. Putraku yang terkasih. Kemanakah keindahan-Mu lenyap”.

Ibu-Mu yang termurni bercucuran air mata ketika Engkau wafat.

Sang Ibu berteriak ketika melihat Putranya tergantung di atas kayu.

Sang Perawan tertusuk di hatinya, meratap menangis.

Ya Terang, mata hatiku. Putraku yang terkasih. Kau tersembunyi di dalam kubur.

Aku memuliakan Putraku. Karena belaskasih-Mu, Engkau menderita.

Bangkitlah ya Baginda yang penuh kerahiman. Bangkitlah dari alam maut.

Wanita pembawa rempah-rempah dating di pagi hari untuk mengurapi kubur-Mu.

Oleh kebangkitan-Mu, berilah damai kepada Gereja dan selamat kepada umat-Mu.

Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus (+)

Ya wahai Allah Tritunggal : Bapa, Putra dan Roh Kudus, kasihanilah dunia.

Sekarang, selalu, serta sepanjang segala abad. Amin.

Dengan doamu ya Bunda, layakkanlah aku untuk melihat kebangkitan Putra-Mu



( Ditulis oleh DCS Evangelismos Katolik Timur. Referensi : Dari tata ibadat Jumat Agung Katolik Timur )





Artikel terkait :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar