Terkini :

  • Salam sejahtera bagi semua. Irini pasi. Selamat datang di Evangelismos Katolik Timur. Kami mensyiarkan Gereja-Gereja Timur yang bersatu dengan Roma; dan ada dalam himpunan Gereja Katolik sedunia. Yaitu Gereja-Gereja Timur yang untuk saat ini tidak tergabung dalam himpunan Gereja-Gereja Ortodoks.
  • Mohon ingatlah seluruh saudara-saudari Kristiani di dalam doa-doa saudara, khususnya mereka yang berada dalam hambatan dan penganiayaan. Salah satu doa yang dapat digunakan dapat dibaca DI SINI
  • Ayo bergabung dengan Page Facebook "Gereja Katolik Timur Indonesia" DI SINI
  • "First Without Equal". Tanggapan terhadap Patriarkat Moskow (Gereja Ortodoks Rusia) tentang Primasi. Terambil dari Situs resmi Patriarkat Konstantinopel (Gereja Ortodoks Konstantinopel) DI SINI. Atau dari Situs resmi Metropolitan Ortodoks Patriarkat Ekumenis di Hong Kong dan Asia Tenggara DI SINI
  • Penjelasan, Antifon, Teks Liturgi Pesta dan Hari Raya penting, dapat ditemukan DI SINI
  • Halaman depan dapat ditemukan DI SINI

Rabu, 26 Februari 2014

Rahasia Ikon Pengadilan Terakhir



Ikon “Pengadilan Terakhir” menggambarkan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi pada saat kedatangan Tuhan Yesus Kristus yang kedua kali nya, yaitu pada Akhir Jaman. Demikianlah Gereja mengimani kebenaran iman yang disampaikan Allah, sebagaimana dinyatakan dalam Pengakuan Iman Nikea Konstantinopel: “Aku percaya akan… Tuhan Yesus Kristus… akan datang kembali dengan kemuliaan untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati …”


Terdapat begitu banyak variasi Ikon Pengadilan Terakhir. Karena pada umumnya, Ikon sejenis ini dapat ditemui pada sisi Barat ruang Gereja. Oleh karenanya berkembanglah variasi-variasi Ikon ini. Namun pada umumnya, variasi tersebut tidak memiliki perbedaan yang sangat banyak, sehingga dengan mempelajari salah satu nya, sebenarnya makna-makna besar telah dapat dipetik.
 
Dalam tulisan ini, Ikon Pengadilan Terakhir yang digunakan adalah ikon yang berasal dari Biara St Stefanus di suatu kompleks pertapaan bernama Meteora, yang terletak di Yunani.
 
Menyelami dan Memahami Ikon
 
Pada bagian sentral Ikon ini, terdapat tanda salib Kristus. Hal ini mengingatkan pada pesan dalam Kitab Suci bahwa pada Akhir Jaman, akan terlihat sebuah tanda Anak Manusia di langit. Menurut para bapa Gereja, “tanda” di langit yang dimaksud tidak lain adalah tanda salib Kristus.
 
Pada bagian kanan ikon, digambarkan peristiwa yang akan terjadi ketika Tuhan datang menghakimi dunia. Pada saat yang tidak disangka-sangka, Hari Penghakiman akan datang. Tuhan akan datang dengan tiba-tiba. Seorang malaekat meniup sangkakala, maka semua umat manusia tanpa terkecuali akan dikumpulkan menghadap takhta pengadilan Allah. Kegemparan dan ketakutan besar terjadi di antara manusia, baik yang masih hidup maupun yang telah mati. Kuburan-kuburan terbuka, dan manusia yang terbaring di dalamnya dibangkitkan. Demikian pula manusia yang mati karena sebab-sebab yang lain. Pedang dan tombak melambangkan manusia yang mati sebagai korban peperangan, kekerasan dan kejahatan manusia lain. Binatang-binatang di laut dengan potongan-potongan tubuh manusia pada mulut mereka, melambangkan manusia yang mati karena kebuasan binatang. Serta melambangkan pula manusia-manusia yang mati di lautan maupun di air. Dengan demikian, disampaikan bahwa kebangkitan dari kematian akan meliputi semua manusia, dimanapun mereka mati dan karena sebab apapun.
Hal ini sesuai dengan sabda Tuhan, “Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.” (Injil Matius 24:30).
Pada bagian kanan, ikon menggambarkan Nabi Musa (seorang pria tua, berdiri di sebelah kuburan, memegang gulungan kitab Taurat pada tangannya) mengabarkan berita datangnya Pengadilan Terakhir kepada seluruh umat manusia.
 
Pada bagian tengah paling atas, Tuhan Yesus Kristus digambarkan datang di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan. Tuhan Yesus mengenakan pakaian keemasan, lambang kemuliaan surgawi. Diiringi para malaekat di sekitar takhta dan di sebelah kanan kiri Kristus. “Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaekat-malaekat kudus” (Injil Markus 8:38). Tampak terlihat Kerubim dan Serafim, malaekat-malaekat istimewa, berada bersama-sama Kristus dan mengiringi-Nya. Diperlihatkan pula 2 malaekat di sebelah bawah takhta Kristus, mengiringi salib. Kristus datang dengan  bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. (Injil Matius 25:31).
Pada sebelah kanan takhta Kristus (jika dilihat dari sisi Kristus), berdiri lah St Maria Theotokos Tersuci (wanita berpakaian merah dan biru). Sedangkan di sebelah kiri takhta Kristus, berdirilah St Yohanes Pembaptis (pria berpakaian hijau dan coklat). Keduanya mengangkat doa-doa permohonan dan syafaat kepada Kristus, atas nama seluruh umat manusia.
Kristus bertakhta dengan disertai 12 Rasul. Masing-masing berjumlah 6 Rasul duduk di sisi kanan dan kiri Kristus. Hal ini sesuai dengan sabda Yesus kepada para Rasul, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.” (Injil Matius 19:28)
 
Pada saat kedatangan-Nya yang kedua kali, Tuhan Yesus Kristus akan datang sebagai Hakim yang menghakimi semua umat manusia. Maka dibawalah jiwa-jiwa manusia menghadap takhta pengadilan Kristus. Pada suatu Altar tempat didirikannya salib, diletakkan lah di atasnya Kitab Kehidupan, yang di dalam nya dituliskanlah nama-nama orang yang berhak mewarisi kemuliaan Kerajaan Surga (Kitab Wahyu 20:12, 15; 21:27).
Pada sisi kanan dan kiri altar dan salib, terdapat Nabi Adam dan Hawa tengah berlutut dan memohon belas kasihan Tuhan. Adam dan Hawa dalam ikon ini merupakan cerminan atau perwakilan seluruh umat manusia yang kelak akan berlutut dan memohon di hadapan Tuhan, meminta belas kasihan-Nya pada saat pengadilan terakhir.
Masing-masing jiwa akan diadili dan dinilai, yang dilambangkan dengan sebuah timbangan untuk mengukur perbuatan baik dan jahat suatu jiwa. Terjadilah perebutan jiwa-jiwa di sana, antara kebaikan dan kuasa jahat. Dosa-dosa dan kuasa jahat akan menuduh jiwa yang diadili dan dengan sekuat tenaga berusaha memenangkan jiwa itu untuk binasa bersama mereka. Namun pengadilan Tuhan adalah maha adil. Setiap jiwa akan diadili seadil-adilnya. Tidak ada yang tersembunyi. Dan meskipun sekiranya kuasa si jahat berupaya mencurangi timbangan agar perbuatan-perbuatan baik dianggap lebih berat dari yang seharusnya (digambarkan dengan , namun hal itu sungguh percuma karena pengadilan Tuhan adalah maha adil. Maka jiwa-jiwa yang baik dan diberkati Allah akan dipisahkan dan dikumpulkan di sebelah kanan Kristus (jika dilihat dari sisi Kristus). Sedangkan jiwa-jiwa yang terkutuk akan dipisahkan pula di sebelah kiri Kristus.
“Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.  Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku. Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau? Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal." (Injil Matius 25:32-46) 
 
Para malaekat akan mengusir jiwa-jiwa terkutuk itu dan para setan untuk terlempar ke dalam lautan api neraka (gehenna). “suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya.” (Kitab Daniel 7:10).  Lautan api ini akan memisahkan jiwa-jiwa yang diberkati dan jiwa-jiwa yang dikutuk. Jiwa-jiwa yang dikutuk bagaikan dimangsa oleh si jahat si binatang, karena mereka membiarkan diri mereka menjadi korban si binatang tua dengan tidak lekas bertobat. Pada tepi kanan bawah ikon, digambarkan jiwa-jiwa yang terkutuk tinggal bersama-sama dengan si binatang sesat dan hidup dalam penderitaan yang kekal. Satu hal yang menarik, di tengah sungai lautan api neraka (gehenna), berdiamlah si setan, menunggangi naga tua. Dipangkuannya, duduklah Yudas Iskariot. Dan si setan beserta para pengikutnya dan jiwa-jiwa yang terkutuk akan menderita dalam lautan api yang kekal. (Kitab Daniel 7:10).
Sebaliknya dengan jiwa-jiwa yang terberkati. Mereka diberikan kebahagiaan dan tempat yang mulia, hidup dalam keabadian yang menyenangkan dalam Kerajaan Surga. Pada tepi kiri bawah ikon, terdapat sebuah kastil atau istana untuk menggambarkan Kerajaan Surga dan Firdaus. Pada bagian dalamnya terdapatlah Taman Firdaus. Burung merak melambangkan kemuliaan keabadian surga. Di sana, terdapatlah St Maria Theotokos Tersuci yang digambarkan duduk di atas takhta singgasana dengan diiringi 2 malaekat yang melayaninya. Di sana terdapat pula Bapa Abraham, yang digambarkan sebagai seorang bapa tua yang sedang duduk. Di pangkuannya terdapat begitu banyak jiwa-jiwa manusia yang telah meninggal sebelum kedatangan Kristus. (pangkuan Bapa Abraham, Injil Lukas 16:23). Di dalam Taman Firdaus, di sana terdapat pula gambaran seorang laki-laki tengah memanggu salibnya. Ia adalah sang penjahat yang bertobat yang disalibkan di sisi kanan Yesus. (Injil Lukas 23:33-43). Ia telah menerima janji yang diberikan Kristus bahwa ia akan berada di dalam Firdaus. Taman Firdaus ini dijaga oleh seorang Kerub, yang berjaga-jaga di gerbang nya. (Kitab Kejadian 3:24). Namun kini Taman Firdaus itu sudah dapat dimasuki. Maka pada sisi bagian depan Taman Firdaus diperlihatkan serombongan banyak orang dari berbagai bangsa dan jaman, yang berbondong-bondong memasuki Kerajaan Surga dan Taman Firdaus. Pada bagian paling depan, diperlihatkan St Petrus, yang memegang kunci. Diikuti rombongan besar manusia, yaitu para Rasul, para wanita suci, para Patriark, para Biarawan dan semua orang-orang benar yang telah menang di dalam Kristus. (Kitab Wahyu 2:7; 3:5).
 
Dan semua orang-orang kudus yang memasuki Taman Firdaus, mereka semua bergabung bersama-sama menyembah dan memuliakan Allah. Melayani Allah. Bersujud dan berdiri di hadapan Allah. Mereka pun turut berdoa bagi keselamatan jiwa seluruh umat manusia.
 
 
 
( Penulis : DCS Evangelismos Katolik Timur. Referensi : diambil, diedit dan diringkas dari berbagai sumber Gereja-Gereja Timur (Katolik Timur dan Ortodoks). Sumber ikon : Biara St Stefanus Meteora Yunani )
 
 
 
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar