Terkini :

  • Salam sejahtera bagi semua. Irini pasi. Selamat datang di Evangelismos Katolik Timur. Kami mensyiarkan Gereja-Gereja Timur yang bersatu dengan Roma; dan ada dalam himpunan Gereja Katolik sedunia. Yaitu Gereja-Gereja Timur yang untuk saat ini tidak tergabung dalam himpunan Gereja-Gereja Ortodoks.
  • Mohon ingatlah seluruh saudara-saudari Kristiani di dalam doa-doa saudara, khususnya mereka yang berada dalam hambatan dan penganiayaan. Salah satu doa yang dapat digunakan dapat dibaca DI SINI
  • Ayo bergabung dengan Page Facebook "Gereja Katolik Timur Indonesia" DI SINI
  • "First Without Equal". Tanggapan terhadap Patriarkat Moskow (Gereja Ortodoks Rusia) tentang Primasi. Terambil dari Situs resmi Patriarkat Konstantinopel (Gereja Ortodoks Konstantinopel) DI SINI. Atau dari Situs resmi Metropolitan Ortodoks Patriarkat Ekumenis di Hong Kong dan Asia Tenggara DI SINI
  • Penjelasan, Antifon, Teks Liturgi Pesta dan Hari Raya penting, dapat ditemukan DI SINI
  • Halaman depan dapat ditemukan DI SINI

Sabtu, 31 Maret 2012

Sabtu Lazarus, Kebangkitan Kristus, dan Kebangkitan kita


Dalam tradisi Kristen Timur Ritus Bisantin (termasuk di dalamnya adalah Katolik Timur), masa PraPaskah 40 hari diakhiri dengan Hari Sabtu Lazarus. Hari Sabtu Lazarus jatuh pada hari Sabtu tepat sehari sebelum Hari Raya Minggu Palma. Oleh karena itu, Sabtu Lazarus merupakan jembatan antara masa PraPaskah menuju Pekan Suci.

Pada hari Sabtu Lazarus, kita memperingati peristiwa ketika Tuhan Yesus Kristus membangkitkan Lazarus dari kubur, padahal Lazarus telah mati dan berada dalam kubur selama 4 hari (bdk Yohanes 11).

Peringatan Sabtu Lazarus ini berkaitan dengan Peristiwa Paskah Hari Kebangkitan Tuhan. Dan bisa kita katakan sebagai suatu satu kesatuan. Keduanya bersumber pada 1 pribadi yang sama, yaitu Yesus Kristus. Dan keduanya berbicara mengenai kebangkitan tubuh.

Sabtu Lazarus mewartakan Yesus Kristus yang berkuasa membangkitkan Lazarus. Dan dalam diri Lazarus itu pula lah kita dapat melihat diri kita, serta semua umat manusia yang ada; mulai dari manusia pertama hingga manusia terakhir saat akhir jaman. Maka peristiwa ini merupakan suatu pewartaan dari Yesus Kristus sendiri yang memberikan suatu kepastian bahwa Dia lah Sang Kebangkitan dan Hidup itu sendiri. Dan Dia berkuasa membangkitkan orang mati dan memberi mereka hidup (bdk Yohanes 11:25, dapat dibaca pada bagian bawah).

Dan tentulah arti dari “hidup” yang diberikan Yesus ini berarti hidup yang seluas-luasnya dan sepenuh-penuhnya : semangat dan harapan hidup; hidup rohani kita; hal-hal atau aspek-aspek di dalam kehidupan kita (termasuk hidup rumah tangga, hidup sosial, dst); hidup dari jasmani kita; dan bahkan hidup setelah kematian dan akhir jaman nanti. Dia berkuasa memberikan hidup. Dan bukan hidup yang sekenanya atau sembarang hidup, melainkan hidup yang sepenuhnya. Dia menawarkan dan berkuasa memberikan hidup yang sejati, yang sesungguhnya dan dalam kelimpahan (bdk Yohanes 10:10, dapat dibaca pada bagian bawah), yaitu Hidup yang memiliki relasi dengan Allah, bersatu dengan Allah. Hidup yang kudus, dan dikuduskan terus menerus, terutama dengan Misterion-Misterion (Sakramen) suci, sehingga kita dijadikan semakin serupa dengan Kristus sendiri.

Dalam diri Lazarus dan peristiwa kebangkitannya oleh Kristus, kita dapat melihat secercah gambaran akan kebangkitan kita masing-masing pada akhir jaman. Yesus Kristus lah yang akan membangkitkan manusia satu per satu, dan memberi hidup.

Dalam Liturgi Ilahi pada hari ini, Kidung Trisagion akan diganti dengan kidung berikut : “Semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus. Alleluia!” (bdk Gal 3:27). Misteri-misteri yang terjadi dalam sepekan, mulai dari Sabtu Lazarus, lalu Sengsara dan Wafat Kristus, dan berpuncak pada Kebangkitan Kristus; merupakan suatu model atau miniature atau blueprint dari hidup rohani kita. Sungguh, dalam Misterion Baptis, kita semua telah dibaptis dalam Kristus. Kita telah dipandang mati terhadap hidup dosa dan keduniawian. Namun sekaligus pula kita mengenakan dan diberikan hidup yang baru, yaitu hidup dalam Kristus. Kita mengenakan Kristus. Kita bukan lagi milik kita sendiri, melainkan milik Kristus yang telah menebus kita. Kita hidup bagi Kristus, dan Kristus hidup dalam kita. Baptis bukanlah akhir, melainkan awal dari hidup dalam Kristus. Maka hidup setelahnya adalah hidup dalam perjuangan menuju kepada kesempurnaan dalam Kristus. Kita berjuang setiap hari, hari demi hari melawan dosa, kedagingan, dan keduniawian, mengkuduskan diri, menyempurnakan diri, mempersatukan hidup dengan Kristus. Maka kelak, kita pun akan bangkit bersama Dia dan mulia bersama Dia.

Kidung Troparion
Dengan membangkitkan Lazarus dari kematian sebelum sengsara-Mu,
Kau telah meneguhkan kebangkitan bagi semua, ya Kristus Allah kami!
Bagaikan anak-anak dengan palem-palem kemenangan,
Kami berseru kepada-Mu, ya Penakluk maut;
Hosana di tempat tinggi!
Diberkatilah Dia yang datang di dalam nama Tuhan!

Kidung Kontakion
Kristus Sang Sukacita, Kebenaran dan Terang dari segala yang ada,
Hidup dunia dan Sang Kebangkitan,
Telah memperlihatkan diri-Nya demi kebaikan-Nya kepada semua yang ada di bumi.
Dia telah menjadi Gambaran bagi kebangkitan kita,
Dia mengkaruniakan pengampunan yang ilahi kepada semua!

Yohanes 10:10 - “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
Yohanes 11:25 - Jawab Yesus, “Jawab Yesus: Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati”

( Sumber : www.wikipedia.com; www.orthodoxwiki.org; 
Sumber ikon : full-of-grace-and-truth.blogspot.com; saintmarkhouston.org )


Senin, 26 Maret 2012

Salib Ritus Timur Berpalang Tiga


Seringkali bila kita perhatikan, ada Salib tertentu dari Ritus Timur Bisantin yang memiliki 3 palang horizontal. Salib bentuk demikian sebenarnya merupakan ciri khas Salib Rusia. Namun demikian, salib ini  menjadi populer digunakan di Gereja-Gereja Ritus Timur selain Rusia. Berikut adalah makna-makna yang terkandung di dalamnya :

‎- Palang paling atas adalah palang tempat diletakkannya tulisan “Yesus, Orang Nazaret, Raja orang Yahudi”. “Dan Pilatus menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya: "Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi.~ Yohanes 19:19

- Palang bagian tengah adalah palang tempat kedua tangan Kristus dipakukan. : “Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya.” ~ Yohanes 20:25

- Palang paling bawah adalah palang tempat kaki Kristus dipakukan. Palang ini seringkali diletakkan miring, yaitu satu sisi naik dan satu sisinya turun, karena "Kristus adalah tanda perbantahan yang akan mengangkat orang-orang yang percaya kepada-Nya, dan akan menjatuhkan orang-orang yang menolak Dia". : “Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan” ~ Injil Lukas 2:34

- Di bagian bawah salib terdapat sebuah bukit dan didalamnya didapatai tengkorak. Karena Kristus disalibkan di bukit Golgota, bukit tengkorak. Yang konon menurut tradisi adalah tempat Nabi Adam dikuburkan. Makna teologisnya adalah Kristus dengan kematian-Nya menginjak-injak maut, mengalahkan dosa dan akibat-akibatnya. Ia menyelamatkan Adam. Ia mengembalikan manusia dan alam semesta kepada fitrah yang sesungguhnya : bersatu dengan Allah, dikuduskan dan dijadikan serupa dengan-Nya. : a) “Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.”~ 1 Kor 15:26; b) “Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu? ~ 1 Kor 15:55; c) “Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga,  dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus  sebagai Juruselamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.” ~ Filipi 3:20-21

( Sumber ikon salib : synaxis.info )

Kubah Gereja Timur : Makna dan Fungsi


Kubah Gereja Timur Yang Menyerupai Siung Bawang:

Kubah ini sebenarnya dibuat meniru bentuk dari api lilin. Oleh karenanya, kubah sejenis ini seringkali berwarna emas bagaikan api lilin yang bersinar keemasan. Maka makna pertama : Kubah keemasan merupakan simbol dari Doa yang tak kunjung putus. Karena di kekristenan kita kerap kali menggunakan lilin sebagai sarana dan symbol doa, maka bentuk itu digunakan sebagai tanda bagi tempat dimana doa-doa diangkat kepada Allah. 


Makna kedua : Kubah jenis ini juga dibuat untuk meniru bentuk dari tetesan air, yang melambangkan bahwa di sana lah tempat rahmat Allah dilimpahkan. Beberapa kubah bahkan diberi warna dan dekorasi yang beraneka ragam untuk melambangkan limpahan rahmat Allah yang begitu kaya dan beraneka ragam.


Fungsi : Kubah-kubah dibuat menyerupai bentuk ini agar berfungsi pula membuat salju gampang mencair. Oleh karena itu, biasanya kubah-kubah sejenis ini ada di daerah dingin seperti Ukraina dan Rusia misalnya.

Pada perkembangan berikutnya bentuk kubah sejenis ini digunakan dimana-mana sebagai identitas tempat doa.

+ + +




Kubah Gereja Timur Berbentuk Setengah Bola (biasanya digunakan oleh Gereja-Gereja Timur di daerah Timur Tengah):

Makna pertama : Dari bagian luar, kubah ini melambangkan naungan rahmat dan perlindungan Allah atas gereja tersebut serta semua umat percaya yang beribadah di dalamnya.


Makna kedua : Ketika kita masuk ke dalam gereja, terlebih lagi saat kita merayakan Liturgi Ilahi di dalamnya, kita memasuki "dimensi yang berbeda". Kita memasuki waktu dan dunia Ilahi. Kita hadir dalam Pesta Mistik Tuhan, Surga di atas bumi. Oleh karena itu, interior dalam gereja menggambarkan seolah-olah kita masuk ke "dunia Allah"/"surga"/"pesta Allah". Interior dalam gereja menggambarkan "kosmik" dimana Allah meraja. Dan kita bersama orang2 kudus dan malaekat di sekitar kita, serta makhluk2 ciptaan seperti tanaman2 dan hewan, hadir bersama memuliakan Allah.


Kubah dibuat berbentuk setengah bola yang ditelungkupkan menaungi bagian dalam gereja, dikarenakan sebagaimana diungkapkan dalam Perjanjian Lama bahwa pada jaman dahulu, langit digambarkan seolah2 seperti kubah "air samudra raya di atas" yang menaungi dunia. Ingat Kitab Kejadian dan Mazmur yang mengatakan "air di lautan, dan samudera di langit, yang dipisahkan oleh cakrawala".

"TUHAN, aku cinta pada rumah kediaman-Mu dan pada tempat kemuliaan-Mu bersemayam." ~ Mazmur 26:8


( Sumber gambar : www. conservapedia.com; en.wikipedia.org; www. knutsonconstruction.com; www.byzantineartworks.com; untuk tujuan keagamaan dan non-komersial )



Minggu, 25 Maret 2012

Pertemuan antara Allah dan Maria


25 Maret : Hari Raya Kabar Baik

Saat kita merayakan Hari Raya Kabar Baik (25 Maret, bdk Lukas 1: 26-38), kita diberikan keistimewaan untuk hadir dan melihat suatu peristiwa perjumpaan. Kita melihat salah satu peristiwa yang paling luar biasa dan menakjubkan dalam seluruh sejarah manusia. Dan peristiwa ini dengan seksama dicatat untuk kebaikan kita. Yaitu perjumpaan antara Allah dan Maria. Tentu saja Allah, yang memiliki malaikat yang tak terhitung banyaknya dan malaikat-malaikat itu taat melaksanakan perintahnya, dapat dengan mudahnya mengirim seorang utusan, yaitu malaikat agung Gabriel. Sedangkan Maria, yang rendah hati, haruslah berbicara untuk dirinya sendiri.



Allah itu Mahakuasa, Agung dan Dahyat. Dia menciptakan segala sesuatu dengan Firman-Nya, dan menopang segala sesuatu dengan lengan-Nya yang perkasa. Meskipun demikian, Allah dalam beberapa waktu yang singkat, bersedia menunggu jawaban dari Sang Perawan. Meskipun Allah lah yang mengatur segala sesuatu, nyata pula bahwa Allah bukanlah Allah yang lalim. Dia meminta kesediaan dan kerja sama dari salah satu makhluk-Nya tersebut. Dan untuk sesaat, semua rencana Allah dan jalan bagi keselamatan kita bertitik tolak dari tanggapan Maria. Ia adalah seorang dara yang sederhana, lepas dari memiliki kekayaan duniawi, dan menyebut dirinya sebagai dari 'yang hina dina'. Tapi untuk sesaat, seluruh rencana keselamatan kita tergantung pada kesediaannya!



Maka terjadilah, Firman Allah menjadi putera Maria, dan kita diselamatkan berkat peristiwa tersebut (peristiwa inkarnasi). Maria Sang hamba yang rendah hati pun lalu ditinggikan, dan kita semua terhitung dalam generasi-generasi yang menyebut dia sebagai 'yang berbahagia' 'yang dilimpahi rahmat'.


Kita semua yang hadir secara rohani memandang peristiwa kudus dalam sejarah ini, dapat melihat pada kemurahan hati yang besar dari Perawan Maria. Kesediaan-nya atas rencana keselamatan Allah menuntut konsekuensi yang besar terhadap dirinya, dan hal ini menunjukkan kepercayaan dan penyerahan diri yang begitu dalam dari diri Maria kepada Allah. Lihatlah, aku ini hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanmu." Ternyata Allah memandang hamba-Nya yang kecil ini, dan Maria pun ditinggikan oleh-Nya.


Meskipun peristiwa ini adalah peristiwa Allah dan Maria, tetapi peristiwa ini sekaligus juga adalah peristiwa kita sekalian. Cahaya yang memancar dari peristiwa ini ikut mengungkapkan sesuatu tentang hubungan kita dengan Allah. Meskipun Allah adalah Mahakuasa dan Ia sanggup melakukan segala sesuatu, namun Allah ternyata sungguh menghargai kita (karena kasih-Nya). Dia tidak memaksakan kasih karunia-Nya kepada kita, juga tidak memberkati kita melawan kesediaan kita. Dia bertindak dengan cara yang menghormati martabat kita, menghargai kita masing-masing orang per orang. Kita bebas. Dan di situ lah hak kita untuk menggunakan kebebasan kita untuk mengatakan YA kepada rencana-rencana yang dimiliki Allah, yang mana rencana-rencana itu adalah untuk kebaikan kita dan untuk keselamatan kita; atau menolak Allah dan kehendak-Nya bagi kita. Yang Mahakuasa memberikan kita kuasa bahkan untuk menolak Dia, dan dalam kesombongan kita akan terserak binasa karena imajinasi dan kesombongan hati kita.

Maria menjawab dengan keberanian dan iman. Pada Hari Raya Kabar Baik ini, marilah kita meminta kepadanya untuk membantu kita. Semoga ia pun menjadi Bunda kita juga. Semoga ia membimbing kita bagaikan seorang ibu, dalam jalan-jalan keberanian dan iman! Bagi mereka yang dengan rela menerima untuk memupuk dan mengembangkan hati seorang hamba dan menempatkan kepercayaan penuh kepada Allah; mereka akan menemukan bahwa mereka juga memiliki roh yang memuliakan Tuhan, dan menemukan sukacita di dalam Allah Juruselamat mereka, bahwa sungguh rencana Allah adalah karena ‘Ia setia akan belas-kasih-Nya'. Untuk sesaat, Allah mau mendengarkan kita saat kita tengah memilih dan berbicara atas nama diri kita sendiri. Meskipun sungguh benar bahwa Allah besar dalam belas kasih dan kuasa-Nya, nyata pula pada saat-saat dalam sejarah manusia yang penuh rahmat bahwa rencana-Nya selalu memberikan tempat bagi kesediaan dan keputusan kita.
 
Ditulis oleh seorang Hieromonk Katolik Ritus Bisantin.

( Diterjemahkan dan diedit dari sumber : www.byzcath.org )
Para pengunjung yang terkasih dalam Kristus,


Salam damai bagi semua. Irini pasi. Assalamu'jami akum.

Terima kasih atas kunjungan Saudara. Syukur kepada Allah, bahwasanya Blog ini diluncurkan pada hari Minggu, 25 Maret 2012; bertepatan dengan Hari Raya St Maria Theotokos Tersuci Menerima Kabar Baik (H.R. Evangelismos (bhs Yunani) / H.R. Annunsiasi).

Karenanya, kami mempersembahkan Blog ini kepada perlindungan dan kasih keibuan dari St Maria Theotokos Tersuci, agar kiranya beliau mempersembahkannya kepada Allah Tritunggal Mahakudus.

Blog ini bertujuan untuk berbagi informasi dan menjadi sarana pengajaran tentang Gereja Katolik Timur dan kekayaannya, serta mensyiarkan karya keselamatan Allah dalam Yesus Kristus. Blog ini ditujukan secara khusus bagi umat beriman Kristiani, namun terbuka pula bagi siapapun yang berkehendak baik dan ingin mendapatkan informasi terkait sebagai suatu pengetahuan yang baik dan berguna.

Dalam Blog ini, disediakan berbagai informasi dan tautan. Kami terbuka terhadap segala masukan yang membangun. Kami menyadari bahwa Blog ini jauh dari kesempurnaan dan hanyalah merupakan suatu sarana. Allah lah yang jauh lebih terutama.

Semoga karya ini memberikan kontribusi yang baik dan memperkaya khasanah hidup menggereja bagi umat khususnya Gereja Katolik di Indonesia; memberikan nilai bagi kehidupan bersama umat beragama yang plural di Indonesia dalam tatanan yang saling menghargai keragaman sebagai sesama saudara sebangsa; dan membantu jalan hidup pribadi per pribadi dalam hidup relasi dengan Allah Pencipta-Nya.

Segala kemulian kepada Bapa, Putera dan Roh Kudus, sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin. +

Salam dan Doa,


Pengurus

Senin, 12 Maret 2012

Dalam proses pembentukan.