Kubah Gereja Timur Yang Menyerupai Siung Bawang:
Kubah ini sebenarnya dibuat meniru bentuk dari api lilin. Oleh karenanya,
kubah sejenis ini seringkali berwarna emas bagaikan api lilin yang bersinar
keemasan. Maka makna pertama : Kubah keemasan merupakan simbol dari Doa yang tak kunjung
putus. Karena di kekristenan kita kerap kali menggunakan lilin sebagai sarana
dan symbol doa, maka bentuk itu digunakan sebagai tanda bagi tempat dimana
doa-doa diangkat kepada Allah.
Makna kedua : Kubah jenis ini juga dibuat untuk meniru bentuk dari tetesan air, yang
melambangkan bahwa di sana lah tempat rahmat Allah dilimpahkan. Beberapa
kubah bahkan diberi warna dan dekorasi yang beraneka ragam untuk melambangkan
limpahan rahmat Allah yang begitu kaya dan beraneka ragam.
Fungsi : Kubah-kubah dibuat menyerupai bentuk ini agar berfungsi pula
membuat salju gampang mencair. Oleh karena itu, biasanya kubah-kubah sejenis
ini ada di daerah dingin seperti Ukraina dan Rusia misalnya.
Pada perkembangan berikutnya bentuk kubah sejenis ini digunakan dimana-mana
sebagai identitas tempat doa.
+ + +
Kubah Gereja Timur Berbentuk Setengah Bola (biasanya digunakan oleh
Gereja-Gereja Timur di daerah Timur Tengah):
Makna pertama : Dari bagian luar, kubah ini melambangkan naungan rahmat dan perlindungan Allah atas gereja tersebut serta semua umat percaya yang beribadah di dalamnya.
Makna kedua : Ketika kita masuk ke dalam gereja, terlebih lagi saat kita merayakan Liturgi
Ilahi di dalamnya, kita memasuki "dimensi yang berbeda". Kita
memasuki waktu dan dunia Ilahi. Kita hadir dalam Pesta Mistik Tuhan, Surga di
atas bumi. Oleh karena itu, interior dalam gereja menggambarkan seolah-olah
kita masuk ke "dunia Allah"/"surga"/"pesta
Allah". Interior dalam gereja menggambarkan "kosmik" dimana
Allah meraja. Dan kita bersama orang2 kudus dan malaekat di sekitar kita, serta
makhluk2 ciptaan seperti tanaman2 dan hewan, hadir bersama memuliakan Allah.
Kubah dibuat berbentuk setengah bola yang ditelungkupkan menaungi bagian
dalam gereja, dikarenakan sebagaimana diungkapkan dalam Perjanjian Lama bahwa
pada jaman dahulu, langit digambarkan seolah2 seperti kubah "air samudra
raya di atas" yang menaungi dunia. Ingat Kitab Kejadian dan Mazmur yang
mengatakan "air di lautan, dan samudera di langit, yang dipisahkan oleh
cakrawala".
"TUHAN, aku cinta pada rumah kediaman-Mu dan pada tempat kemuliaan-Mu bersemayam." ~ Mazmur 26:8
( Sumber gambar : www. conservapedia.com; en.wikipedia.org;
www. knutsonconstruction.com; www.byzantineartworks.com; untuk tujuan keagamaan
dan non-komersial )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar