Terkini :

  • Salam sejahtera bagi semua. Irini pasi. Selamat datang di Evangelismos Katolik Timur. Kami mensyiarkan Gereja-Gereja Timur yang bersatu dengan Roma; dan ada dalam himpunan Gereja Katolik sedunia. Yaitu Gereja-Gereja Timur yang untuk saat ini tidak tergabung dalam himpunan Gereja-Gereja Ortodoks.
  • Mohon ingatlah seluruh saudara-saudari Kristiani di dalam doa-doa saudara, khususnya mereka yang berada dalam hambatan dan penganiayaan. Salah satu doa yang dapat digunakan dapat dibaca DI SINI
  • Ayo bergabung dengan Page Facebook "Gereja Katolik Timur Indonesia" DI SINI
  • "First Without Equal". Tanggapan terhadap Patriarkat Moskow (Gereja Ortodoks Rusia) tentang Primasi. Terambil dari Situs resmi Patriarkat Konstantinopel (Gereja Ortodoks Konstantinopel) DI SINI. Atau dari Situs resmi Metropolitan Ortodoks Patriarkat Ekumenis di Hong Kong dan Asia Tenggara DI SINI
  • Penjelasan, Antifon, Teks Liturgi Pesta dan Hari Raya penting, dapat ditemukan DI SINI
  • Halaman depan dapat ditemukan DI SINI

Selasa, 31 Juli 2012

Puasa Theotokos : 1 - 14 Agustus



Gereja Katolik Timur (yaitu Gereja-Gereja Ritus Timur yang bersatu dengan Paus Roma, dan bersama dengan Gereja Katolik Romawi membentuk 1 Gereja Katolik) terutama yang memakai Ritus Bisantin memiliki Tradisi suci menjalankan masa puasa dan pantang yang berlangsung pada tanggal 1-14 Agustus setiap tahunnya.
Masa puasa dan pantang 2 minggu ini disebut sebagai "Puasa Theotokos" (Theotokos : St Maria Bunda Kristus Allah kita), karena berkaitan dan merupakan masa persiapan menyambut Hari Raya Tertidurnya Theotokos yang jatuh pada tanggal 15 Agustus. Gereja Katolik Barat (Gereja Katolik Romari merayakan peristiwa yang sama dengan sebutan H.R. St Maria Diangkat ke Surga). Masa Puasa Theotokos ini merupakan salah satu dari 4 masa puasa dan pantang dalam Tradisi suci Gereja Katolik Timur. Ke-3 masa puasa dan pantang lainnya adalah : 1) Masa Adven (sebelum H.R. Natal Kelahiran Tuhan); 2) Masa Pra-Paskah (sebelum H.R. Paskah Kebangkitan Tuhan); dan 3) Masa Para Rasul (sebelum Pesta St Petrus dan Paulus pada tanggal 29 Juni).

Mengapa Berpuasa dan Berpantang?
Makna Puasa Theotokos adalah :
1) Sebagai persiapan menyambut HR Tertidurnya Theotokos. Dalam Tradisi Gereja Katolik Timur, hari-hari dan saat-saat penting seringkali dipersiapkan dengan mengadakan puasa dan pantang sebelumnya. Termasuk sebelum menerima Tubuh dan Darah Kristus dalam komuni kudus. Agar dapat merayakan hari tersebut dengan layak secara rohani, maka persiapan-persiapan dilakukan, termasuk di antaranya adalah dengan melakukan puasa dan pantang.

2) Sebagai partisipasi rohani dalam peristiwa iman yang mendahului Tertidurnya Theotokos. Sebagaimana pada masa Pra-Paskah, Gereja berpuasa dan berpantang untuk ikut berduka dan berpartisipasi secara rohani dalam penderitaan dan wafat Tuhan Yesus Kristus. Maka pada masa Puasa Theotokos, Gereja berpuasa dan berpantang untuk ikut berduka dan berpartisipasi secara rohani dalam penderitaan dan wafat St Maria Theotokos Tersuci, Bunda dari Tuhan kita Yesus Kristus. Sebagaimana kita bersedih dan menahan diri dari makan minum, kemeriahan, dan kesenangan-kesenangan bilamana orang yang kita kasihi, misalkan ayah dan ibu kita, tengah menderita mendekati saat terakhir; demikianlah halnya ketika St Maria Theotokos Tersuci mendekati saat terakhirnya di dunia ini Gereja berpuasa dan berpantang. Karena St Maria adalah ibu rohani Gereja, mengingat Gereja adalah mempelai Kristus putra dari St Maria. Ia adalah ibu kita semua. Namun setelahnya akan tiba saat kesukaan besar, karena St Maria akan diangkat ke Surga dengan jiwa dan raganya.

3) Sebagai tanda pertobatan dan pembersihan diri. Puasa dan pantang selalu merupakan tanda pertobatan dan pembersihan diri dalam sejarah Gereja. Dan tidak ada cara lain yang lebih baik selain mempersiapkan diri dengan pertobatan dan pembersihan diri, agar layak merayakan hari besar tersebut. Sesuatu yang penting dan istimewa sangatlah pantas untuk dipersiapkan dengan lebih istimewa dan bersungguh-sungguh. Dengan demikian, maka dengan berpuasa dan berpantang, Gereja mengajar dan mengajak umat manusia seluruhnya untuk selalu bertobat dan kembali kepada Tuhan. Dan diharapkan bahwa sikap pertobatan ini menjadi suatu hal yang terus menerus dilakukan setiap hari.

Bagaimana Cara Berpuasa dan Berpantang?
Tanggal berpuasa dan berpantang : 1 – 14 Agustus

Sepanjang hari 24 jam : Gereja menerapkan aturan berpantang mengkonsumsi produk hewani dan turunannya, seperti misalnya daging, ikan, susu, keju, telur.

Berpuasa : Tidak makan dan minum apapun selama periode jam tertentu. Ada setidaknya 2 saat berpuasa, yaitu 1) mulai saat menghilangnya bintang di langit yaitu sekitar jam 6 pagi hingga saat munculnya bintang di langitu yaitu sekitar jam 6 sore, 2) mulai tengah malam yaitu sekitar jam 12 malam hingga jam 12 siang.

Jika pada masa puasa Theotokos ada Hari Raya lain : Pada tanggal 6 Agustus, Gereja merayakan H.R. Transfigurasi Tuhan Yesus Menampakkan Kemuliaan-Nya. Maka pada tanggal tersebut aturan pantang diringankan. Demikian pula pada tanggal 1 Agustus, ketika Gereja merayakan Pesta Prosesi Salib Suci.

Dalam Gereja Katolik Timur, pantang dan puasa adalah sarana, bukan tujuan. Maka ketetapan-ketetapan di atas adalah suatu standar maksimum. Dalam pelaksanaannya, masing-masing eparkia (keuskupan)  diperbolehkan memberikan ketetapan sesuai konteks gereja setempat. Dan masing-masing individu diberikan kebebasan pribadi untuk menetapkan bagaimana mereka akan menjalankan puasa dan pantang sesuai dengan kondisi masing-masing pribadi (sehat atau sakit, muda atau tua, aktivitas harian, dll). Pada umumnya, aturan puasa dan pantang secara ketat dijalankan di biara-biara dan di komunitas-komunitas kaum rohaniwan. Tidak ada pengurbanan yang berat jika disertai cinta.

Pada masa Puasa Theotokos ini pula, Gereja mengajak umat untuk memperdalam hidup rohani melalui harta kekayaan rohani yang tersedia di dalam perbendaharaan Gereja :
1) Mendaraskan doa Paraklisis setiap hari. Doa ini dipanjatkan untuk memohon penghiburan dan pertolongan di saat kesesakan.

2) Memperbanyak membaca Kitab Suci dan bacaan-bacaan rohani, menerima Misterion-Misterion Gereja (Sakramen-Sakramen Gereja), dan melakukan karya-karya cinta kasih.
Ibadah dan puasa tidak ada artinya jika tidak disertai sikap hati yang benar yaitu cinta kepada Allah dan sesama. Namun cinta kepada Allah dan sesama (saja) menjadi suatu kata-kata dan bayangan yang kosong tak bermakna jika tidak disertai ibadah dan puasa. Keduanya penting dalam kekristenan.

3) Jangan lupa mempersembahkan ibadah puasa kita kepada Allah Tritunggal untuk kemuliaan-Nya; untuk Gereja-Nya yang Katolik di seluruh dunia; untuk umat Katolik dan seluruh umat Kristiani lainnya dimanapun berada terutama yang menderita karena iman kepada Kristus; untuk perkembangan iman Kristen Katolik di seluruh dunia; dan untuk Gereja Katolik Timur di Indonesia dan seluruh wilayah Asia.

Mari, kita sambut bersama Puasa Theotokos tahun ini!

( Sumber tulisan : Dari berbagai tulisan. Artikel ditulis oleh : KSKT)
( Sumber gambar : gutenberg-e.org )

+ + +

The Eastern Catholic Churches (The Eastern Churches united with the Pope of Rome, and together with the Roman Catholic Church established 1 Catholic Church), especially those who use the Byzantine Rite have a Sacred Tradition of preserving fasting and abstinence; which take place on August 1 to 14 every year . This 2-week-period of fasting and abstinence is referred to as "The Fast of Theotokos" (Theotokos: St Mary, Mother of Christ our God), because it is the period of preparation for the Great Feast of the Dormition of the Holy Theotokos which will be celebrated on August 15. Western Catholic (Roman Catholic Church celebrates the same event as the Solemnity of the Assumption of the Blessed Virgin Mary). The fast of Theotokos  is one of the four periods of fasting and abstinence in the Sacred Tradition of the Eastern Catholic Churches. The 3 other periods of fasting and abstinence are: 1) Advent (before Christmas The Birthday of Our Lord Jesus Christ), 2) Lent (before Easter the Resurrection of Our Lord), and 3) The Apostles’ Fast (before the Feast of St. Peter and Paul on June 29).

Why Fasting and Abstaining?
The meaning of the Fast of Theotokos:
1) In preparation for the Great Feast of the Dormition of the Holy Theotokos. In the Eastern Catholic tradition, the days and the important moments are often prepared by holding fasting and abstinence before the event. Including before receiving the Body and Blood of Christ in Holy Communion. In order to properly celebrate, the preparations were made, including among them is to do fasting and abstinence.

2) As a spiritual participation in the events that preceded the Dormition of the Theotokos. As in Lent, the Church holds fasting and abstinence to join and to participate in the spiritual mourning due to the misery and the death of Our Lord Jesus Christ. Then, the Church holds fasting and abstinence to join and to participate in the spiritual mourning due to the misery and the death of St. Mary The Most Holy Theotokos, Mother of our Lord Jesus Christ. It is exactly the same as when we grieve and refrain from eating and drinking, from excitement, and from pleasures when our beloved ones, let's say our father and mother, are suffering close to their last moment; it is so when the St Mary The Most Holy Theotokos is near to her last moment on earth, the Church fasts and abstain. Because St. Mary is the spiritual mother of the Church, since the Church is the bride of Christ, the son of Mary. She is the mother of us all. But after the day of mourning, it will come the day of great joy, because St. Mary's will be assumed into heaven with her body and soul.

3) As a sign of repentance and purification. Fasting and abstinence is always a sign of repentance and purification in the history of the Church. And there is no other better way to prepare ourselves than by repentance and self-purification. So we may be worthy to celebrate the big day. Everything important and special is worthy to be prepared with something more special and sincere. Thus, it is by fasting and abstinence, the Church teaches and invites all mankind to always repent and turn to God. And it is expected that the virtue of repentance is always to be a daily practice of the the faithful.

How Fasting and Abstaining?
The date of fasting and abstinence: August 1 to 14

24-hour throughout the day: the Church applies the rule of abstinence by not consuming animal products and its derivatives, such as meat, fish, milk, cheese, eggs.

Fasting: Not eating and drinking anything during certain hours. There are at least 2 ways of fasting, which are 1) From disappearance of the stars in the sky at around 6 am until the emergence of stars in the sky at around 6 pm, 2) From midnight at 12 am until 12 noon.

If at any time of the Fasting of the Theotokos, a feast take place: On August 6, the Church celebrates the Great Feast of the Transfiguration of Our Lord Jesus Christ. And on August 1, the Church celebrates the Feast of Procession of the Holy Cross. On that date the rule of abstinence is alleviated.

In the Eastern Catholic Churches, abstinence and fasting is one of ways to be taken in order to get closer to God. It is not a goal. Then the above rule is a maximum standard. In practice, each eparchy (diocese) is allowed to make its own rule according to its local context. And each individual is given the personal freedom to determine how they will hold the fast and abstinence according to the conditions of each individual (healthy or sick, young or old, daily activities, etc.). In general, the rules of fasting and abstinence are strictly carried out in the monasteries and the religious communities. Remember, there is no heavy sacrifices when it is done with love.

During this same Fast of Theotokos, the Church invites the faithful to deepen their spiritual life through the spiritual treasures available in the treasury of the Church:
1) Saying the prayer of Paraklisis every day. This prayer is offered to invoke comfort and relief in times of adversity.

2) Increasing the reading of Scripture and spiritual readings, receiving the Sacred Mysteries of the Church (the Holy Sacraments of the Church), and performing works of charity.

3) Do not forget to offer our fasting to the Most Holy Tritinity One God for His glory; for His Catholic Church throughout the world; for all Catholics and other Christians wherever they be, especially those who are suffering because of the faith of Christ; for the development of the Catholic Christian faith in the whole world, and for the Eastern Catholic Church in Indonesia and throughout Asia.

Prayer and fasting is meaningless if not accompanied by having a right heart that is love for God and neighbor. But the love of God and neighbor (only) will be just a shadow of words that are empty and meaningless if not accompanied by prayer and fasting. Both are important in Christianity.

Come, let us welcome this year Fasting of Theotokos!


( Source : From various literatures. Author : KSKT)
( Pic source : courtesy of gutenberg-e.org )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar