Terkini :

  • Salam sejahtera bagi semua. Irini pasi. Selamat datang di Evangelismos Katolik Timur. Kami mensyiarkan Gereja-Gereja Timur yang bersatu dengan Roma; dan ada dalam himpunan Gereja Katolik sedunia. Yaitu Gereja-Gereja Timur yang untuk saat ini tidak tergabung dalam himpunan Gereja-Gereja Ortodoks.
  • Mohon ingatlah seluruh saudara-saudari Kristiani di dalam doa-doa saudara, khususnya mereka yang berada dalam hambatan dan penganiayaan. Salah satu doa yang dapat digunakan dapat dibaca DI SINI
  • Ayo bergabung dengan Page Facebook "Gereja Katolik Timur Indonesia" DI SINI
  • "First Without Equal". Tanggapan terhadap Patriarkat Moskow (Gereja Ortodoks Rusia) tentang Primasi. Terambil dari Situs resmi Patriarkat Konstantinopel (Gereja Ortodoks Konstantinopel) DI SINI. Atau dari Situs resmi Metropolitan Ortodoks Patriarkat Ekumenis di Hong Kong dan Asia Tenggara DI SINI
  • Penjelasan, Antifon, Teks Liturgi Pesta dan Hari Raya penting, dapat ditemukan DI SINI
  • Halaman depan dapat ditemukan DI SINI

Kamis, 16 Agustus 2012

Tertidurnya St Maria Theotokos Tersuci dan Pengangkatannya ke Surga


Pada tanggal 15 Agustus, Gereja Katolik sedunia merayakan 1 peristiwa iman yang sangat penting, yaitu Tertidurnya St Maria dan Pengangkatannya ke Surga.
Gereja Katolik Timur (khususnya Ritus Bisantin) menyebut hari mulia ini dengan sebutan “H.R. Tertidurnya Theotokos Tersuci”. “Theotokos” yang berarti “Yang melahirkan Allah menjadi manusia” adalah gelar yang diberikan kepada Maria, Bunda Yesus Kristus Firman Allah yang menjadi manusia. Sedangkan Gereja Katolik Romawi menyebut hari mulia ini dengan sebutan “H.R. St Maria Diangkat ke Surga”.

Mengenai saat-saat terakhir St Maria di dunia dan pengakatannya ke Surga, berikut adalah kisah yang salah satunya disampaikan oleh Sayidna Yoseph Raya, Uskup Agung dari Gereja Katolik Melkit :

Setelah Tuhan Yesus Kristus terangkat ke Surga, Para Rasul tersebar ke seluruh penjuru dunia untuk mewartakan Yesus Kristus Sang Kabar Sukacita. Hingga tibalah suatu saat, St Maria Bunda-Nya yang mulia berdiam di rumah St Yohanes Penulis Injil, di Yerusalem. Dan beliau menerima rahasia dari Malaekat Gabriel bahwa perjalannya di dunia akan segera berakhir. Maka pergilah St Maria ke Bukit Zaitun, dan di sana beliau berdoa kepada Allah, memohon agar diperkenankan melihat Para Rasul untuk yang terakhir kalinya, karena mereka adalah putra-putra rohaninya sebagaimana telah diserahkan Kristus kepadanya di kayu salib. Lalu beliau kembali ke rumahnya untuk mengadakan persiapan. Maka terjadilah bahwa Allah mengabulkan permohonan St Maria dan mengumpulkan Para Rasul satu per satu ke hadapannya.  Terkecuali satu Murid, yaitu Thomas, yang saat itu tengah mensyiarkan Kabar Sukacita di India. Ia terlambat datang dikarenakan jarak yang cukup jauh. Maka St Thomas tidak hadir di sisi Sang Bunda Terkasih pada saat terakhir itu. Kepada Para Rasul, St Maria menjelaskan maksud dari pengumpulan mereka di tempat itu. Beliau menghibur dan membesarkan hati mereka, layaknya seorang Ibu kepada anak-anaknya. St Maria mengangkat tangannya ke Surga, berdoa, dan lalu memberkati Para Rasul sekalian. Beliau pun rebah di tempat tidurnya, menyerahkan dirinya kepada Allah, dan beristirahat dalam Tuhan.

Dan terjadilah, Para Rasul yang berkumpul saat itu melihat Yesus Kristus turun dari Surga, dan menerima jiwa Ibunda-Nya di dekapan tangan-Nya. Yesus Kristus pun bersabdalah, “Ketahuliah bahwasanya Aku mengambil Ibu-Ku terlebih dahulu, sebagai tanda dan bukti bagi mu sekalian. Barang siapa percaya kepada-Ku dan mengasihi Aku, akan menerima kemuliaan sebagaimana diterima oleh Bunda-Ku. Ini adalah bukti dari perkataan-Ku. Aku akan membawa jiwa mereka kelak ke dalam kemuliaan Surga”. Setelah peristiwa tersebut, Para Rasul membawa tubuh St Maria dan mengistirahatkannya pada sebuah makam di Lembah Kedron, di dekat Getsemani.

Tiga hari kemudian, St Thomas pada akhirnya tiba. Betapa sedih hatinya karena tidak sempat bertemu dengan Bunda Maria untuk terakhir kalinya. Maka ia memohon untuk melihat tubuh Sang Bunda terakhir kalinya. Maka pergilah St Thomas dan Para Rasul lainnya ke makam, untuk memenuhi permintaan St Thomas dan sebagaimana tradisi Yahudi saat itu untuk mengadakan pengurapan rempah-rempah pada hari ke-3. Namun, pada saat mereka membuka makam tersebut, mereka menemukan bahwa makam telah kosong. Seketika itu pula terdengarlah paduan suara para malaekat. Dan makam tersebut dipenuhi dengan harum semerbak bunga yang tiada terkira. Mereka melihat St Maria terangkat jiwa dan raganya ke Surga, seraya mengatakan, “Bersukacitalah”. Dikatakan bahwa St Thomas menerima peninggalan dari St Maria berupa kain pengikat pinggang.

Hari Raya Tertidurnya Theotokos Tersuci ditetapkan sebagai Hari Raya pada masa pemerintahan Kaisar Maurisius pada antara tahun 588-602. Semenjak saat itu, Hari Raya ini dirayakan oleh seluruh Gereja Timur yang menggunakan Ritus Bisantin. Paus Theodorus I (642-649), yang berasal dari Patriarkat Yerusalem, memperkenalkan dan membawa Hari Raya ini ke Gereja Barat (Latin Romawi). Paus Pius XII menyatakan Diangkatnya St Maria ke Surga dengan jiwa dan raganya, sebagai Dogma Gereja Katolik, melalui Konsitusi Apostolik “Munificentissimus Deus”, pada tahun 1950.

“Para malaekat, ketika melihat tertidurnya Sang Perawan Tersuci dan Tak Bernoda, terkejut dan takjub karena melihat bahwa Sang Perawan diangkat ke Surga
Biarlah kiranya setiap insan manusia mengangkat obor sukacita, dan biarlah kami bersukacita dalam roh. Biarlah segala malaekat merayakan hari suci Bunda Allah ini, dan berseru : “Bersukacitalah, ya Theotokos yang tersuci, termurni dan selalu perawan” ~ Kidung Hirmos Ode ke-9


( Ditulis oleh : KSKT. Referensi : www.melkite.net; Bacaan Harian Katolik Melkit oleh Global Melkite Association Inc; dll)



+ + + + + + +
 
The Great Feast of The Dormition of the Most Holy Theotokos, and Her Assumption to Heaven

On August 15, the Catholic Church all over the world celebrates a very important mystery of faith : The Dormition of Our Most Holy Lady, Theotokos and Ever-Virgin Mary, and Her Assumption to Heaven. Eastern Catholic Churches (especially the Byzantine Rite) call this glorious day with the name "The Great Feast of The  Dormition of the Most Holy Theotokos".  "Theotokos" meaning "The birth giver of God became man" is the title given to Mary, Mother of Jesus Christ the Word of God made flesh. While the Roman Catholic Church calls this glorious day with the name "Solemnity of The Assumption of St Mary".

About the last moments of St Mary in the world and her assumption to Heaven, here is a story that part of them said by Sayedna Joseph Raya, Archbishop of the Melkite Catholic Church:

After the Lord Jesus Christ ascended to Heaven, the Apostles spread all over the world to proclaim Jesus Christ who is the Good News Himself. Until there came a time, St Mary Mother of Christ stayed in the house of St. John the evangelist, in Jerusalem. And she received a secret from the Archangel Gabriel that her life in the world will end soon. And she received a secret from the Archangel Gabriel that her life in the world will end soon. St Mary then went to the Mount of Olives, and there she prayed to God, begged to be allowed to see the Apostles for the last time, since they are her spiritual sons as Christ has made her as their mother, when he hung on the cross. Then she returned to her home to make preparations. God granted her request, and the Apostles gathered one by one to her house. With the exception of one apostle, St Thomas, who was preaching Gospel in India. He was late due to the long distance. So St. Thomas was not present at her side at the Most Beloved Mother’s last minute.  To the Apostles, St Mary explained the purpose of gathering them in place. She consoled them, like a mother to her children. St Mary raised her hands to heaven, prayed, and then blessed the Apostles. Then she rested on bed, trusted herself to God, and reposed in God.

And it came to pass, the Apostles saw Jesus Christ came down from Heaven, and receive His mother’s soul in His arms. Jesus Christ said, "Know this. That I took my mother first, as a sign and proof to you all. Whoever believes in me and love me, will receive the same glory as accepted by my mother. This is proof of my words. I will bring their souls to the glory of heaven someday." After the miraculous moment, the Apostles brought the body of St Mary and put her in a tomb located in the Valley of Cedron, near Gethsemane.

Three days later, St. Thomas finally came. What a sad heart because he did not get to meet with Our Lady for the last time. So he begged to see the body of Our Lady for the last time. St Thomas and all other Apostles went to the tomb, to fulfill St Thomas' request and to hold the tradition of anointing myrrh on the third day as one of Jewish traditions. However, when they opened the tomb, the found that the tomb was empty. Immediately there was heard a choir of angels. And the tomb was filled with the fragrant of flowers that can not be compared to anything in this world. They saw Our Lady was assumed with her body and soul into heave, saying "Rejoice!". It is said that St Thomas received the girdle as a gift from Our Lady.

The Great Feast of The Dormition  of the Most Holy Theotokos set in the reign of Emperor Maurice between year 588-602. Since then, the feast is celebrated by all part of Eastern Church who use the Byzantine Rite. Pope Theodore I (642-649), which originated from the Patriarchate of Jerusalem, introduced and brought the Feast to the Western Church (Roman Latin). Pope Pius XII declared the assumption of St Mary into Heaven with her body and soul, as a dogma of the Catholic Church, through his Apostolic Constitution "Munificentissimus Deus", in 1950.
 
Hirmos of the Ninth Ode (tone 4) :
“The angels, as they looked upon the Dormition of the all-holy and spotless Virgin, were struck with wonder, seeing how the Virgin went up from earth to heaven.
Let every human being take up a torch, and let us dance in spirit; and let the immaterial spirits celebrate this holy feast of the Mother of God and cry out: "Rejoice, O all-blessed and pure and ever-virgin Theotokos!"

(Author : KSKT. Source: www.melkite.net; Melkite Catholic Daily Readings by Global Melkite Association Inc; etc.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar