Berita
membahagiakan! Salah seorang saudara kami dalam Kristus, Alwyn Aliwarga,
seorang Indonesia dan umat Gereja Katolik Melkit telah melangsungkan
pernikahan.
Mempelai wanita adalah seorang umat Gereja Katolik Romawi. (catatan
: Gereja Katolik terdiri atas 23 Gereja partikular, yaitu 1 Gereja Katolik
Romawi dan 22 Gereja Katolik Ritus Timur. Ke-23 Gereja partikular ini berada
dalam persatuan penuh dengan Bapa Suci Benediktus XVI sebagai Paus Roma. GerejaKatolik Melkit adalah salah satu dari 22 Gereja Katolik Ritus Timur. Mengenai
Gereja Katolik yang terdiri atas Gereja-Gereja partikular Romawi dan Timur,
Yang Terberkati Bapa Suci Yohanes Paulus II pernah menyampaikan visinya, “telah
tiba saatnya, Gereja haruslah bernafas dengan 2 paru-paru yaitu Barat dan
Timur”.) Berikut ini adalah wawancara singkat kepada Alwyn mengenai momen
penting tersebut :
Evangelismos
: Hai, Alwyn, kami mengucapkan selamat atas pernikahan mu. Semoga Allah
melimpahkan kebahagiaan dan segala kebaikan bagi keluarga baru mu. Amin. Boleh
diceritakan secara singkat mengenai pernikahan mu?
Alwyn
: Misterion pemahkotaan (sakramen pernikahan) dilangsungkan di Gereja St
Yohanes Krisostomus (milik Gereja Katolik Timur Ruthenia Bisantin), pada
tanggal 18 Agustus 2012. Dengan Abuna Ignatius Harrington, seorang imam Gereja
Katolik Melkit, sebagai Selebran utama; Bapa Vinny Mckiernan, seorang imam Katolik
Romawi, sebagai konselebran; Abuna Diakon Musil Shihadeh; Charlie Deep sebagai
Reader tertahbis. Arvin Gallanosa, seorang Filipina, mengambil bagian sebagai
putra altar.
Evangelismos
: Apakah Misterion (sakramen) pernikahan dilakukan secara Ritus Bisantin?
Alwyn
: Seluruh bagian liturgi sakramen pernikahan dilakukan secara Ritus Bisantin.
Namun karena mempelai wanita berasal dari Gereja Katolik Romawi, maka ada
elemen-elemen tradisi Romawi yang dimasukkan pada saat sebelum dan setelah
liturgi. Dan selain itu, karena kami adalah orang Indonesia, maka ada elemen
budaya Indonesia yang kami lakukan yaitu sungkeman.
Evangelismos
: Menarik sekali. Bisa dijelaskan lebih lanjut mengenai elemen tradisi Romawi
yang dimasukkan pada saat sebelum dan setelah liturgi menurut Ritus Bisantin
saat itu?
Alwyn
: Pada saat awal dilakukan pengucapan sumpah pernikahan. Dan pada saat akhir,
yaitu pada saat sebelum prosesi keluar gereja, kedua mempelai berdoa kepada
Bunda Maria.
Evangelismos
: Dan bagaimana mengenai sungkeman?
Alwyn
: Sungkeman bukan merupakan bagian dari sakramen pernikahan, baik dalam Ritus
Romawi maupun Ritus Timur. Melainkan tradisi Indonesia untuk menghormati orang
tua dan meminta doa restu. Kami sebagai orang Indonesia melakukannya tepat pada
saat awal sekali, yaitu ketika kami berdua tiba di pintu gereja.
Evangelismos
: Apakah ada suatu proses atau pembelajaran yang didapat dari Gereja Katolik
Melkit dan Gereja Katolik Romawi? Mengingat mempelai pria adalah umat Gereja
Katolik Melkit dan mempelai wanita adalah umat Gereja Katolik Romawi. 2
yuridiksi gerejawi yang berbeda, namun 1 Gereja Katolik.
Alwyn
: Setiap paroki dan keuskupan memiliki program persiapan pernikahan. Bisa jadi
sama, bisa jadi berbeda. Tergantung masing-masing paroki. Dalam konteks
persiapan pernikahan, kami menjalani dengan penuh sukacita proses yang perlu
dijalani di 2 paroki kami. Kedua paroki kami, dengan program mereka
masing-masing, bisa saling mengisi satu sama lain. Dan hal ini memperkaya kami.
Sebagai contoh, suatu paroki memberikan wawancara dan bimbingan pra-nikah, yang
membahas hal-hal seperti mengenali perbedaan karakter insan manusia, bagaimana
menjadi orang tua yang baik, pengelolaan keuangan rumah tangga, mengelola
konflik dalam rumah tangga, komunikasi, pengambilan keputusan dalam rumah
tangga, dan perencanaan memiliki anak secara alami. Paroki lainnya memberikan
pemahaman mengenai makna rohani suatu keluarga Kristiani, misi rohani yang
diemban suatu keluarga Kristiani, detail hal-hal yang dilakukan dalam suatu
liturgi sakramen pernikahan dan makna-maknanya, hingga ke pengurusan hal-hal
administrasi.
Evangelismos
: Satu pertanyaan akhir yang menggelitik. Dalam suatu pernikahan “beda gereja”,
misalkan salah satu mempelai adalah umat Katolik dan mempelai lainnya adalah
umat Protestan, diperlukan suatu “dispensasi nikah beda gereja”. Nah, bagaimana
dengan pernikahan beda yuridiksi gerejawi, misalkan salah satu mempelai adalah
umat Gereja Katolik Timur dan mempelai lainnya adalah umat Gereja Katolik
Romawi? Apakah membutuhkan “dispensasi nikah beda gereja”?
Alwyn
: Karena kedua mempelai adalah sama-sama Katolik, meskipun berbeda yuridiksi
gerejawi (2 Gereja partikular), maka tidak diperlukan “dispensasi nikah beda
gereja”. Tidak perlu mengurus hingga ke tingkatan Uskup. Cukup menginformasikan
hal beda yuridiksi gerejawi tersebut kepada imam di kedua paroki.
Baik
sekali. Terima kasih atas kesempatan wawancara ini. Assalamu jami akum (selamat
sejahtera dari Allah beserta kamu sekalian).
Selain
daripada itu, Evangelismos mengucapkan selamat kepada seorang saudara dalam
Kristus yang adalah seorang berdarah Indonesia sekaligus seorang umat GerejaKatolik Yunani Ukraina (catatan : adalah salah satu dari 22 Gereja Katolik Timur, yang
bersatu dengan Paus Roma). Ia telah melangsungkan pernikahan dengan mempelai
wanita nya yang adalah seorang berdarah Indonesia sekaligus seorang umat Gereja
Katolik Romawi. Sakramen pernikahan dilangsungkan di salah satu paroki Katolik
Romawi di Yogyakarta pada kesempatan yang lalu, dalam Ritus Romawi. Beberapa
elemen-elemen tradisi Bisantin diikutsertakan, seperti peletakan ikon Tuhan
Yesus Kristus dan St Maria Theotokos Tersuci.
( Wawancara antara DCS Evangelismos
dengan Alwyn Aliwarga, 24 Agustus 2012. Sumber dan pemilik gambar : Alwyn
Aliwarga )
+
+ + + + + +
A good
news! One of our brothers in Christ, Alwyn Aliwarga, an Indonesian and a
faithful of the Melkite Catholic Church had married. His bride is a Roman
Catholic Church. (Note: the Catholic Church consists of 23 particular Churches,
1 Roman Catholic Church and 22 Eastern Rite Catholic Churches. These 23 particular
Churches are in full communion with the Holy Father Benedict XVI as the Pope of
Rome. The Melkite Catholic Church is one of 22 Eastern Rite Catholic Churches.
Regarding the Catholic Church which consists of the particular Churches, the Eastern
and the Roman, our Blessed Pope John Paul II has expressed his vision,
"the time has come that the Church must breathe with two lungs, West and
East".) Here is a brief interview with Alwyn about this important moment:
Evangelismos: Hi, Alwyn, we’d like to
say congratulations on your marriage. May God bestow happiness and all good for
your new family. Amen. May you tell a brief about your wedding?
Alwyn:
The Holy Mystery of Crowning (the Sacrament
of Matrimony) was held at the Church of St John Chrysostom (belong to the Byzantine
Ruthenian Catholic Church), on August 18, 2012. Abuna Ignatius Harrington, a Melkite
Catholic priest, as the main celebrant; Father Vinny McKiernan, a Roman
Catholic priest, as a conselebrant; Abuna Deacon Musil Shihadeh; Charlie Deep
as an ordained Reader. Arvin Gallanosa, a Philippino, took part as an altar
boy.
Evangelismos: Is the Holy Mystery of
Crowning (the Sacrament of Matrimony) held in Byzantine Rite?
Alwyn:
All parts of the liturgy of the Sacrament was held in Byzantine Rite. However,
because the bride is a Roman Catholic, there are some elements of the Roman
tradition which was added before and after the liturgy. And besides that,
because we are Indonesians, there is element of Indonesian culture that we do.
It is “Sungkeman” (pronounce in English : “Soongkhemun”) (note: “Sungkeman” is
a traditional practice among Indonesians which is done by kneeling before
parents to pay respect and love, as well to ask for blessing for the wedding).
Evangelismos: Fascinating. Can you
elaborate more about the elements of the Roman tradition which are added before
and after the liturgy?
Alwyn:
We made the wedding vow before the liturgy. And at the end, just before the
procession to go out of the church, both of us pray to Mary the Mother of Jesus
Our God.
Evangelismos: And how about “the Sungkeman”?
Alwyn:
“The Sungkeman” is not part of
the Sacrament of Matrimony, both in the Roman Rite and the Eastern Rite. It is an
Indonesian tradition to honor their parents and ask for their blessing. We as Indonesians
do it right at the very beginning, when we both just arrived at the door of the
church.
Evangelismos: Is there any particular
process or class that have to be attended in the Melkite Catholic Church and
the Roman Catholic Church, for the pre-marital phase? Considering that the
bridegroom is a Melkite Catholic, and the bride is a Roman Catholic. 2
different ecclesiastical jurisdictions, but though one Catholic Church.
Alwyn:
Each parish and diocese has their own marriage preparation program. The
programs could be similar, or it might be different. Depending on the
respective parish. In the context of marriage preparation, we enjoy the process
that needs to be go through in the both of our parishes. Their respective
programs can complement each other. And it enriches us. For example, one parish
may give interviews and pre-marital class, which discuss many things for
example : recognizing human personality traits and character, how to be good
parents, household financial management, managing conflict, communication,
decision-making in the household , and natural family planning. The other
parish may provide insights into the spiritual value of a Catholic Christian
family, spiritual mission of a Catholic Christian family, the details of the
things done in the liturgy of the Sacrament of Matrimony and their meanings, and
to handling administrative matters.
<end of interview>
Good one. Thank you for
this interview opportunity. Assalamu jami Akum ( peace of God is with you all).
( Interview by DCS
Evangelismos to Alwyn Aliwarga, dated 24 Agustus 2012. Picture : courtesy of Alwyn
Aliwarga )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar