Pada tanggal 8 September, Gereja Katolik Timur merayakan Hari Raya Kelahiran St Maria Theotokos Tersuci.
Theotokos, yang berarti “Yang melahirkan Allah”, adalah gelar yang diberikan
kepada St Maria, karena ia telah melahirkan Yesus Kristus yang adalah Firman Allah yang menjadi
manusia. Hari Raya ini merupakan salah satu dari 13 Hari Raya utama dalam
Gereja Katolik Timur (Ritus Bisantin).
Mengenai kisah kelahiran St Maria, “Ibu
kita terkasih”, “buah sulung karya keselamatan Kristus”, dikisahkan oleh
Sayidina Joseph Raya, Uskup Agung dari Gereja Katolik Melkit (yaitu salah satu
dari 22 Gereja Katolik Timur, yang bersatu dengan Paus Roma, bersama-sama
dengan Gereja Katolik Romawi membentuk 1 Gereja Katolik sedunia) :
"Kisah kelahiran St Maria Theotokos
Tersuci disampaikan pada tulisan kuno, yang kemungkinan ditulis pada akhir abad
ke-2 Masehi. Kedua orang tua St Maria, yaitu St Yoakim dan Anna, adalah 2 orang
Yahudi yang sangat saleh dan memelihara Hukum-Hukum Allah karena cinta mereka
kepada-Nya. Namun, mereka telah lama sekali tidak diberkati dengan kehadiran
seorang anak. Pada jaman itu, memiliki anak dianggap sebagai suatu berkat yang
sangat berarti bagi orang Yahudi, karena bangsa Yahudi telah lama
menanti-nantikan kehadiran seorang Juru Selamat. Dan setiap anak adalah suatu
harapan akan kehadiran Juru Selamat. Maka St Yoakim dan Anna dianggap hina dan
terkutuk karena mereka tidak juga memiliki keturunan. Telah bertahun-tahun lamanya St Yoakim dan
Anna memanjatkan doa dan puasa memohon kepada Allah untuk mengaruniakan anak
bagi mereka.
Suatu hari, pergilah St Yoakim ke Bait
Allah Yerusalem untuk mempersembahkan kurban kepada Allah Yang Mahaagung. Namun
Imam Agung Bait Allah mengusir St Yoakim dan menghinanya dengan sangat kejam karena
ia tidak memiliki keturunan. Maka sangat bersedih hati lah St Yoakim. Ia sangat
malu. Ia berjalan dengan hati yang remuk redam ke padang gurun. Di sana, ia
mengangkat hati nya kepada Allah. Menceritakan keluh kesah dan beban di
hatinya.
Pada saat yang bersamaan, di taman
rumah nya di Yerusalem, St Anna berdoa kepada Allah, “Ya Tuhan ku, pandanglah
dengan belas kasih kepada hamba-Mu ini, dan lihatlah rasa malu yang membebani
hatiku ini. Dengan apakah aku dapat membandingkan diriku, ya Tuhan ku? Apakah
dengan burung-burung di langit? Tidak, mereka lebih beruntung daripada aku,
karena Engkau memberkati mereka dengan keturunan, sedangkan aku tidak. Apakah
dengan ikan-ikan di kolam Betsaida? Tidak juga ya Tuhan ku, karena anak-anak
mereka berenang-renang bersama mereka, sedangkan aku tidak memiliki anak untuk
kupeluk.”
Saat St Yoakim berdoa di padang gurun,
dan St Anna di taman rumah nya, malaekat Tuhan menampakkan diri kepada mereka
masing-masing dan menyampaikan kabar bahwa Allah akan mengaruniakan seorang
puteri bagi mereka, dan puteri itu akan menjadi alat Tuhan yang penting. Maka
melonjak dan bersukacitalah St Yoakim. Ia berlari dengan segera menuju ke
rumahnya. Ketika tiba di Gerbang Emas, Ia bertemu dengan St Anna, yang
memberitahukan kepada Yoakim perihal berita yang sama.
Maka tibalah saatnya St Anna
melahirkan seorang puteri, dan diberi nama “Maria”. Mereka memelihara dan
mendidik Maria dengan cinta yang besar, hingga ia siap untuk dipersembahkan di
Bait Allah."
Hari Raya ini dirayakan pada tanggal 8
September, yang pada awalnya adalah tanggal dipersembahkannya Basilika St Anna kepada
Allah. Gereja yang terletak di Yerusalem
ini dipercaya secara tradisi sebagai rumah tempat tinggal St Yoakim dan Anna.
Dan di sanalah St Maria dilahirkan. Pada abad ke-7, Hari Raya ini lalu
dirayakan pada Gereja Timur Ritus Bisantin dan Gereja Barat. Gereja Siria merayakan peristiwa
iman ini juga pada tanggal 8 September. Dan Gereja Koptik (Mesir) merayakannya
pada tanggal 9 September.
( Referensi : Byzantine Daily Worship,
Most Rev Joseph Raya, Alleluia Press 1969; Bacaan Harian Katolik Melkit, Global
Melkite Association; Wikipedia )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar