Dalam
Tradisi Gereja-Gereja Timur (Katolik Timur dan Ortodoks Timur, pengguna Ritus
Bisantin), masa Prapaskah diawali dengan “Hari Minggu Pengampunan” dan diakhiri
dengan “Hari Raya Paskah Kebangkitan Tuhan”. Melalui rangkaian Hari Minggu
Pengampunan, Masa Prapaskah, dan Hari Raya Kebangkitan Tuhan; Gereja dan kita
semua diajak untuk mengingat kembali misteri sejarah penyelamatan umat manusia.
Pada
Hari Minggu Pengampunan, dikenangkan kembali peristiwa betapa Allah sangat
mengasihi Adam dan Hawa. Ia menempatkan mereka di Taman Firdaus (Kitab Kejadian
2:8). Melimpahi mereka dengan kasih-Nya. Memberi mereka kuasa atas seluruh
ciptaan-Nya yang lain. Ia menciptakan dan membuat manusia serupa dengan-Nya
(Kitab Kejadian 1:26-31). Namun kasih Allah ini dibalas oleh Adam dan Hawa
dengan kejatuhan ke dalam dosa (Kitab Kejadian 3:1-7). Maka Adam dan Hawa
diusir keluar dari Taman Firdaus. Sejak itulah gerbang Taman Firdaus tertutup,
dan seorang malaekat Kerub berjaga-jaga di situ (Kitab Kejadian 3:23-24).
Akibat dosa Adam dan Hawa, maka seluruh keturunan manusia kehilangan harkatnya
sebagai manusia yang sejati, kehilangan persahabatan dengan Allah, dan bersama
dengan itu semua manusia mengalami penderitaan, sakit dan kematian. Namun meski
manusia telah jatuh dalam dosa dan kelemahan, Allah tetap mengasihi manusia.
Kejatuhan Adam dan Hawa bagaikan penyakit dalam jiwa manusia, yang hanya dapat
disembuhkan oleh satu hal: yaitu Pengampunan dari Allah. Kejatuhan manusia ke
dalam dosa membuktikan bahwa manusia sesungguhnya bukan lah siapa-siapa tanpa
Tuhan. Hanya dengan Pengampunan dan
Kasih dari Allah saja, manusia dapat bertahan. Sejak itulah, seluruh jiwa
manusia tanpa terkecuali meratap menangisi kejatuhannya. Merindukan Taman
Firdaus yang dahulu adalah miliknya. Dan terlebih lagi merindukan Allah, Sumber
Kebahagiaan mereka. Manusia menderita dalam hidupnya di dunia, bagaikan bangsa
Israel yang menderita karena penindasan dan tekanan di tanah Mesir (Kitab
Keluaran 1). Mereka merindukan Allah untuk datang menyelamatkan mereka (Kitab
Keluaran 2:23-25).
Jauh
sebelum manusia merindukan Allah, Allah telah lebih dahulu merindukan manusia
yang terpisah dari-Nya. Jauh sebelum manusia mengasihi Allah, Allah telah lebih
dahulu mengasihi manusia. Allah tidak melupakan manusia, dan tidak membiarkan
manusia menderita akibat dosanya. Maka pada kepenuhan waktu, Firman Allah yang
sejak semula bersatu dengan Allah, turun ke dunia dan lahir sebagai manusia
tanpa berubah dan tanpa kehilangan keilahian-Nya. Firman Allah menjadi manusia
bernama Yesus Kristus, tinggal di antara manusia, turut merasakan penderitaan
dan akibat-akibat hidup manusia yang telah jatuh. Hanya saja, karena Ia adalah
Allah, maka Ia tidak berdosa. Ia hendak menjemput dan menyelamatkan manusia
dari dosa mereka. (Injil Yohanes 1:1-14).
Selama
40 hari kita diajak mengingat kembali kebaikan Allah yang bersedia turun
menjelma menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus. Ia mendampingi dan menyertai
pejiarahan hidup manusia. Ia tinggal berdiam di tengah manusia. Bagaikan Allah
yang menyertai umat Israel dalam pejiarahan di padang gurun selama 40 tahun
(Kitab Keluaran dan Ulangan). Allah berkenan berdiam di tengah umat Israel
dalam Kemah Kudus (Kitab Keluaran 40). Maka itulah, dalam masa 40 hari
Prapaskah, umat Katolik Timur dan juga umat Gereja-Gereja Timur lainnya yang
menggunakan Ritus Bisantin, mengangkat Doa Akathist Puji-Pujian Theotokos,
untuk mengingat kembali misteri Firman Allah yang Menjadi manusia demi
menyelamatkan umat manusia. Dengan peristiwa ini, maka terbitlah harapan baru.
Masa Prapaskah
berpuncak pada peristiwa penderitaan dan wafat Tuhan Yesus Kristus di atas
salib. Dengan wafat-Nya, Ia menghancurkan dosa dan kematian. Selama 3 hari, Ia
akan turun ke dunia orang mati (Hades / Sheol). Di sanalah menanti semua
nabi-nabi, orang-orang kudus, orang-orang benar dan terberkati, sejak jaman
Adam dan Hawa. Mereka menanti dan menanti. Mereka merindukan Taman Firdaus,
Namun tidak dapat memasuki nya karena gerbang itu telah tertutup bagi mereka
akibat dosa Adam dan Hawa. Di sana pula lah Adam dan Hawa menanti. Kedatangan
Tuhan akan menimbulkan sukacita besar. Kegelapan alam maut sudah lenyap. Homili
St Epifanios dari Siprus tentang Penguburan Tubuh Tuhan Yesus, dapat dibaca di
bagian bawah artikel dengan mengklik link.
Pada
Hari Raya Paskah Kebangkitan Tuhan, peristiwa Kebangkitan Yesus Kristus dari
kematian diingat kembali dan dirayakan. Ia sungguh bangkit dari kematian. Dan
bersama dengan-Nya, Ia membebaskan dan membawa serta begitu banyak jiwa-jiwa
orang-orang kudus dari alam maut. Adam dan Hawa memperoleh penebusan mereka.
Pengampunan yang mereka rindukan pada akhirnya tiba. Kesedihan mereka
dilenyapkan. Cacat mereka dipulihkan. Pintu Firdaus yang dahulu tertutup, kini
terbuka lebar bagi mereka. Dan bersama mereka, kita semua pun ikut bersuka
cita. Karena mengetahui bahwa Pengampunan telah tersedia. Dan bahwa pintu Taman
Firdaus pun telah terbuka menyambut kita, jika kita membuka hati dan hidup kita
kepada Kristus, semakin bertumbuh dalam kekudusan dan hubungan mesra dengan
Tuhan. Dan kelak dibangkitkan bersama Kristus.
(
Penulis : DCS Evangelismos Katolik Timur. Referensi : disarikan dan direnungkan
dari berbagai sumber Gereja-Gereja Timur (Katolik Timur dan Ortodoks). Sumber
ikon : “Ikon Pengampunan” dari tulacampos.blogspot.com; “Ikon Kebangkitan
Kristus” dari gabrielsmessage.wordpress.com )
Artikel
terkait:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar