Ikon “Pengadilan Terakhir” menggambarkan
peristiwa-peristiwa yang akan terjadi pada saat kedatangan Tuhan Yesus Kristus
yang kedua kali nya, yaitu pada Akhir Jaman. Demikianlah Gereja mengimani
kebenaran iman yang disampaikan Allah, sebagaimana dinyatakan dalam Pengakuan
Iman Nikea Konstantinopel: “Aku percaya
akan… Tuhan Yesus Kristus… akan datang kembali dengan kemuliaan untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati …”
Terdapat
begitu banyak variasi Ikon Pengadilan Terakhir. Karena pada umumnya, Ikon
sejenis ini dapat ditemui pada sisi Barat ruang Gereja. Oleh karenanya
berkembanglah variasi-variasi Ikon ini. Namun pada umumnya, variasi tersebut
tidak memiliki perbedaan yang sangat banyak, sehingga dengan mempelajari salah
satu nya, sebenarnya makna-makna besar telah dapat dipetik.
Dalam
tulisan ini, Ikon Pengadilan Terakhir yang digunakan adalah ikon yang berasal
dari Biara St Stefanus di suatu kompleks pertapaan bernama Meteora, yang
terletak di Yunani.
Menyelami dan Memahami Ikon
Pada
bagian sentral Ikon ini, terdapat tanda salib Kristus. Hal ini mengingatkan
pada pesan dalam Kitab Suci bahwa pada Akhir Jaman, akan terlihat sebuah tanda
Anak Manusia di langit. Menurut para bapa Gereja, “tanda” di langit yang
dimaksud tidak lain adalah tanda salib Kristus.
Pada
bagian kanan ikon, digambarkan peristiwa yang akan terjadi ketika Tuhan datang
menghakimi dunia. Pada saat yang tidak disangka-sangka, Hari Penghakiman akan
datang. Tuhan akan datang dengan tiba-tiba. Seorang malaekat meniup sangkakala,
maka semua umat manusia tanpa terkecuali akan dikumpulkan menghadap takhta
pengadilan Allah. Kegemparan dan ketakutan besar terjadi di antara manusia,
baik yang masih hidup maupun yang telah mati. Kuburan-kuburan terbuka, dan
manusia yang terbaring di dalamnya dibangkitkan. Demikian pula manusia yang
mati karena sebab-sebab yang lain. Pedang dan tombak melambangkan manusia yang
mati sebagai korban peperangan, kekerasan dan kejahatan manusia lain.
Binatang-binatang di laut dengan potongan-potongan tubuh manusia pada mulut
mereka, melambangkan manusia yang mati karena kebuasan binatang. Serta
melambangkan pula manusia-manusia yang mati di lautan maupun di air. Dengan
demikian, disampaikan bahwa kebangkitan dari kematian akan meliputi semua
manusia, dimanapun mereka mati dan karena sebab apapun.
Hal
ini sesuai dengan sabda Tuhan, “Pada
waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi
akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan
di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.” (Injil Matius 24:30).
Pada
bagian kanan, ikon menggambarkan Nabi Musa (seorang pria tua, berdiri di
sebelah kuburan, memegang gulungan kitab Taurat pada tangannya) mengabarkan
berita datangnya Pengadilan Terakhir kepada seluruh umat manusia.
Pada
bagian tengah paling atas, Tuhan Yesus Kristus digambarkan datang di langit
dengan segala kekuasaan dan kemuliaan. Tuhan Yesus mengenakan pakaian keemasan,
lambang kemuliaan surgawi. Diiringi para malaekat di sekitar takhta dan di
sebelah kanan kiri Kristus. “Ia datang
kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaekat-malaekat kudus” (Injil Markus
8:38). Tampak terlihat Kerubim dan Serafim, malaekat-malaekat istimewa,
berada bersama-sama Kristus dan mengiringi-Nya. Diperlihatkan pula 2 malaekat
di sebelah bawah takhta Kristus, mengiringi salib. Kristus datang dengan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. "Apabila Anak Manusia datang dalam
kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan
bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. (Injil Matius 25:31).
Pada
sebelah kanan takhta Kristus (jika dilihat dari sisi Kristus), berdiri lah St
Maria Theotokos Tersuci (wanita berpakaian merah dan biru). Sedangkan di
sebelah kiri takhta Kristus, berdirilah St Yohanes Pembaptis (pria berpakaian
hijau dan coklat). Keduanya mengangkat doa-doa permohonan dan syafaat kepada
Kristus, atas nama seluruh umat manusia.
Kristus
bertakhta dengan disertai 12 Rasul. Masing-masing berjumlah 6 Rasul duduk di
sisi kanan dan kiri Kristus. Hal ini sesuai dengan sabda Yesus kepada para
Rasul, “Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di
takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas
dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.” (Injil Matius
19:28)
Pada
saat kedatangan-Nya yang kedua kali, Tuhan Yesus Kristus akan datang sebagai
Hakim yang menghakimi semua umat manusia. Maka dibawalah jiwa-jiwa manusia
menghadap takhta pengadilan Kristus. Pada suatu Altar tempat didirikannya
salib, diletakkan lah di atasnya Kitab Kehidupan, yang di dalam nya
dituliskanlah nama-nama orang yang berhak mewarisi kemuliaan Kerajaan Surga (Kitab
Wahyu 20:12, 15; 21:27).
Pada
sisi kanan dan kiri altar dan salib, terdapat Nabi Adam dan Hawa tengah
berlutut dan memohon belas kasihan Tuhan. Adam dan Hawa dalam ikon ini
merupakan cerminan atau perwakilan seluruh umat manusia yang kelak akan berlutut
dan memohon di hadapan Tuhan, meminta belas kasihan-Nya pada saat pengadilan
terakhir.
Masing-masing
jiwa akan diadili dan dinilai, yang dilambangkan dengan sebuah timbangan untuk
mengukur perbuatan baik dan jahat suatu jiwa. Terjadilah perebutan jiwa-jiwa di
sana, antara kebaikan dan kuasa jahat. Dosa-dosa dan kuasa jahat akan menuduh
jiwa yang diadili dan dengan sekuat tenaga berusaha memenangkan jiwa itu untuk
binasa bersama mereka. Namun pengadilan Tuhan adalah maha adil. Setiap jiwa
akan diadili seadil-adilnya. Tidak ada yang tersembunyi. Dan meskipun sekiranya
kuasa si jahat berupaya mencurangi timbangan agar perbuatan-perbuatan baik
dianggap lebih berat dari yang seharusnya (digambarkan dengan , namun hal itu
sungguh percuma karena pengadilan Tuhan adalah maha adil. Maka jiwa-jiwa yang
baik dan diberkati Allah akan dipisahkan dan dikumpulkan di sebelah kanan
Kristus (jika dilihat dari sisi Kristus). Sedangkan jiwa-jiwa yang terkutuk
akan dipisahkan pula di sebelah kiri Kristus.
“Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia
akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala
memisahkan domba dari kambing, dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah
kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. Dan Raja itu akan berkata
kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh
Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.
Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi
Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku
telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika
Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Maka orang-orang benar itu akan
menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami
memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami
melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau
telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau
sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? Dan Raja itu akan
menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu
lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah
melakukannya untuk Aku. Dan Ia akan
berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku,
hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah
sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak
memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; ketika Aku
seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu
tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak
melawat Aku. Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami
melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau
sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau? Maka Ia akan menjawab
mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu
lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya
juga untuk Aku. Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi
orang benar ke dalam hidup yang kekal." (Injil Matius 25:32-46)
Para
malaekat akan mengusir jiwa-jiwa terkutuk itu dan para setan untuk terlempar ke
dalam lautan api neraka (gehenna). “suatu
sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya.” (Kitab Daniel 7:10). Lautan api ini akan memisahkan jiwa-jiwa yang
diberkati dan jiwa-jiwa yang dikutuk. Jiwa-jiwa yang dikutuk bagaikan dimangsa
oleh si jahat si binatang, karena mereka membiarkan diri mereka menjadi korban
si binatang tua dengan tidak lekas bertobat. Pada tepi kanan bawah ikon,
digambarkan jiwa-jiwa yang terkutuk tinggal bersama-sama dengan si binatang
sesat dan hidup dalam penderitaan yang kekal. Satu hal yang menarik, di tengah
sungai lautan api neraka (gehenna), berdiamlah si setan, menunggangi naga tua.
Dipangkuannya, duduklah Yudas Iskariot. Dan si setan beserta para pengikutnya
dan jiwa-jiwa yang terkutuk akan menderita dalam lautan api yang kekal. (Kitab
Daniel 7:10).
Sebaliknya
dengan jiwa-jiwa yang terberkati. Mereka diberikan kebahagiaan dan tempat yang
mulia, hidup dalam keabadian yang menyenangkan dalam Kerajaan Surga. Pada tepi
kiri bawah ikon, terdapat sebuah kastil atau istana untuk menggambarkan
Kerajaan Surga dan Firdaus. Pada bagian dalamnya terdapatlah Taman Firdaus.
Burung merak melambangkan kemuliaan keabadian surga. Di sana, terdapatlah St
Maria Theotokos Tersuci yang digambarkan duduk di atas takhta singgasana dengan
diiringi 2 malaekat yang melayaninya. Di sana terdapat pula Bapa Abraham, yang
digambarkan sebagai seorang bapa tua yang sedang duduk. Di pangkuannya terdapat
begitu banyak jiwa-jiwa manusia yang telah meninggal sebelum kedatangan
Kristus. (pangkuan Bapa Abraham, Injil Lukas 16:23). Di dalam Taman Firdaus, di
sana terdapat pula gambaran seorang laki-laki tengah memanggu salibnya. Ia
adalah sang penjahat yang bertobat yang disalibkan di sisi kanan Yesus. (Injil
Lukas 23:33-43). Ia telah menerima janji yang diberikan Kristus bahwa ia akan
berada di dalam Firdaus. Taman Firdaus ini dijaga oleh seorang Kerub, yang
berjaga-jaga di gerbang nya. (Kitab Kejadian 3:24). Namun kini Taman Firdaus
itu sudah dapat dimasuki. Maka pada sisi bagian depan Taman Firdaus
diperlihatkan serombongan banyak orang dari berbagai bangsa dan jaman, yang
berbondong-bondong memasuki Kerajaan Surga dan Taman Firdaus. Pada bagian
paling depan, diperlihatkan St Petrus, yang memegang kunci. Diikuti rombongan
besar manusia, yaitu para Rasul, para wanita suci, para Patriark, para Biarawan
dan semua orang-orang benar yang telah menang di dalam Kristus. (Kitab Wahyu
2:7; 3:5).
Dan
semua orang-orang kudus yang memasuki Taman Firdaus, mereka semua bergabung
bersama-sama menyembah dan memuliakan Allah. Melayani Allah. Bersujud dan
berdiri di hadapan Allah. Mereka pun turut berdoa bagi keselamatan jiwa seluruh
umat manusia.
(
Penulis : DCS Evangelismos Katolik Timur. Referensi : diambil, diedit dan
diringkas dari berbagai sumber Gereja-Gereja Timur (Katolik Timur dan Ortodoks).
Sumber ikon : Biara St Stefanus Meteora Yunani )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar