Salah
satu tradisi dalam Gereja-Gereja Katolik Timur, khususnya yang menggunakan
Ritus Bisantin (seperti di antaranya adalah Gereja Katolik Yunani Ukraina dan GerejaKatolik Melkit), yaitu melakukan pemberkatan bunga pada Hari Raya Tertidurnya
St Maria Theotokos Tersuci Bunda dari Tuhan Yesus Kristus. Gereja Katolik
Romawi merayakan peristiwa iman ini dengan sebutan Hari Raya St Maria Diangkat
Ke Surga. Bunga-bunga dirangkai di sekitar Ikon Tertidurnya St Maria Theotokos
Tersuci. Bunga-bunga ini diberkati, untuk lalu dibagikan kepada umat setelah
Liturgi Ilahi selesai.
Menurut
Tradisi, sesaat sebelum tertidurnya St Maria Theotokos Tersuci, semua Rasul
hadir untuk mendampingi Bunda tersuci. Terkecuali St Thomas Rasul yang tidak
dapat hadir, bahkan pada saat tubuh dari Bunda tersuci disemayamkan di dalam
makam. Pada hari yang ke-3, pada akhirnya St Thomas Rasul tiba, maka sangat
bersedihlah hati sang Rasul karena tidak dapat melihat Bunda terkasih untuk
terakhir kalinya. Ia pun memohon kepada Para Rasul lainnya agar diperkenankan
melihat tubuh dari Bunda tersuci untuk terakhir kalinya. Sesuai dengan adat
kebiasaan tradisi Yahudi yaitu mengunjungi makam seseorang pada hari ke-3 dan
mengadakan pengurapan rempah-rempah; maka pergilah St Thomas Rasul dan Para
Rasul lain ke makam St Maria. Pada saat mereka membuka makam tersebut,
terkejutlah mereka, karena mereka mendapati bahwa makam tersebut telah kosong.
Sebaliknya, makam itu hanya dipenuhi dengan semerbak harum bunga-bunga yang
tiada taranya, serta bunga-bunga beraneka ragam yang diantaranya adalah Lili
dan Mawar. Saat itu lah, Para Rasul melihat St Maria Theotokos Tersuci diangkat
ke Surga.
Untuk
mengenang peristiwa tersebut, Gereja-Gereja Timur dan Barat sejak awal telah
mulai memberkati bunga-bunga pada Hari Raya ini. Terlebih setelah tahun
588-602, ketika Kaisar Maurisius menetapkan hari tersebut sebagai Hari Raya
bagi Gereja Timur.
Di
kemudian hari, biji-bijian dan daun-daun obat turut pula diberkati, untuk
mengenang peristiwa banyaknya mujizat-mujizat kesembuhan yang terjadi di makam
St Maria Theotokos Tersuci.
Hingga
saat ini, tradisi tua ini masih luas dipertahankan di Gereja-Gereja Timur.
Beberapa paroki-paroki Gereja Katolik Romawi, khususnya di daerah-daerah yang
lebih tradisional seperti di Eropa, masih melakukan pemberkatan ini.
“Coronation
of the Virgin”, oleh Rapahel, Giulio Romano dan Gianfransesco Penni, ditahtakan
di salah satu altar Basilika St Paulus Vatikan
Salah
satu bentuk Doa Pemberkatan Bunga-Bunga, Biji-Bijian, dan Daun-Daun Obat yang
ada dalam Ritus Bisantin adalah sebagai berikut :
“Ya Allah Yang Maha Kuasa, Yang Ada
Sebelum Segala Abad.
Dengan Sabda-Mu, Engkau telah
menciptakan dan menjadikan dari tidak ada menjadi ada, segala yang ada di
langit, di bumi, di lautan, dan segala baik yang terlihat, maupun yang tidak
terlihat.
Engkau memerintahkan bumi untuk
menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan pepohonan, untuk manusia dan hewan.
Masing-masing sesuai dengan kebutuhannya.
Dengan kebaikan-Mu yang tiada taranya,
Engkau telah menetapkan bahwa tumbuh-tumbuhan ini tidak hanya berguna sebagai
makanan, melainkan pula sebagai obat yang baik dan berguna bagi yang sakit.
Maka kami mohon kepada-Mu: Berkatilah
kiranya biji-bijian ini, tumbuhan dan dedaunan obat ini, serta bunga-bunga ini.
Limpahkanlah berkat atas semua ini. Dan penuhilah dengan kuasa-Mu. Jadikanlah
semua benda ciptaan ini menjadi pertolongan atas segala sakit penyakit dan dari
segala yang cemar.
Karena engkaulah Allah kami. Dan
kepada-Mu kami sampaikan segala kemuliaan: Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus,
sekarang, selalu, dan sepanjang segala abad. Amin” ~ Doa Pemberkatan dari Eukologion.
(
Ditulis oleh : DCS Evangelismos Katolik Timur. Referensi : http://www.byzcath.org/
& http://www.mliles.com/melkite/, serta berbagai sumber. Sumber gambar : http://prayingwithmyfeet.blogspot.co.uk/;
http://drgptgmmh.blogspot.co.uk/; http://www.pubhist.com/. Gambar digunakan
untuk keperluan syiar dan non komersial. Kami mengucapkan terima kasih kepada
pemilik hak cipta dan hak guna.)
Artikel
terkait :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar