Angin
segar Roh Kudus berhembus di Filipina. Setelah pada bulan Oktober 2012 ini,
Filipina dianugerahkan kanonisasi orang kudus (yaitu memasukkan seseorang ke
dalam daftar resmi orang-orang kudus gerejawi) seorang misionaris muda yang
mati martir syuhada 340 tahun yang lalu, yaitu Pedro Calungsod. Maka pada
tanggal 14 November 2012 ini, Filipina kembali menikmati kemurahan hati Allah
dengan dilaksanakannya Liturgi Ilahi St Yohanes Krisostomus. Peristiwa ini
bertepatan dengan Pesta St Yohanes Krisostomus pada tanggal 13 November 2012
dan dimulainya Masa Puasa Adven yang jatuh sehari setelahnya yaitu tanggal 15
November 2012.
Liturgi
Ilahi St Yohanes Krisostomus merupakan Misa Kudus yang dimiliki oleh
Gereja-Gereja Katolik Timur yang menggunakan Ritus Bisantin. Gereja Katolik
sangat kaya dengan perbendaharaan harta rohani, karena memiliki Ritus-Ritus
yang sangat beragam : 1) Ritus Barat, yang terdiri atas 1 Ritus saja yaitu Ritus
Latin Romawi; dan 2) Ritus-Ritus Timur, yang terdiri atas 5 Ritus yaitu Ritus
Bisantin, Ritus Aleksandria, Ritus Antiokhia, Ritus Kaldea, dan Ritus Armenia.
Ritus-Ritus ini sudah sangat tua, dikaruniakan oleh Roh Kudus kepada Gereja,
dan dipelihara oleh Gereja hingga saat ini. Liturgi Ilahi St Yohanes
Krisostomus sebagai Ritus Bisantin digunakan oleh beberapa Gereja-Gereja
Katolik Timur, seperti misalnya adalah Gereja Katolik Melkit dan Gereja KatolikYunani Ukraina. Ritus Bisantin digunakan tidak hanya oleh Gereja-Gereja Katolik
Timur, melainkan juga oleh Gereja-Gereja Ortodoks Timur. Meskipun memiliki
tradisi, tata cara dan spiritualitas yang sama, Gereja-Gereja Katolik Timur
bersatu dengan Paus Roma, sedangkan Gereja-Gereja Ortodoks Timur saat ini belum
bersatu dengan Paus Roma. Karenanya, Katolik Timur dan Ortodoks Timur adalah 2
organisasi gerejawi yang berbeda.
Liturgi
Ilahi St Yohanes Krisostomus dirayakan oleh Bapa Oleksander Kenez, Vikaris
Jendral Keuskupan Katolik Yunani Ukraina di Australia, pada tanggal 14 November
2012, bertempat di Kapel Seminari Universitas St Thomas Manila (UST Central
Seminary Chapel), bekerja sama dengan para imam dari Ordo St Dominikus ( Dominikan,
OP). Dan sehari sebelumnya, yaitu pada tanggal 13 November 2012, diadakan kuliah
terbuka dengan teman “Kesaksian Gereja-Gereja Katolik Timur dalam Gereja yang
Satu, Kudus, Katolik dan Apostolik”.
Remington
Regado, Saudara kami dalam Kristus di Filipina memberi kesaksiannya mengenai peristiwa
ini. Peristiwa ini telah dinanti-nantikan banyak orang di Filipina. Sebelumnya,
banyak orang telah bersikap skeptis bahwa suatu saat akan ada Liturgi Ilahi
dirayakan oleh Katolik Timur di tanah Filipina. Namun ketika rencana
pelaksanaan Liturgi Ilahi ini disampaikan di mana-mana, dan pada akhirnya
berhasil dirayakan sesuai rencana, banyak orang terheran-heran mengenai hal
ini. Betapa luar biasa. Penyelenggaraan Ilahi mengambil perannya di sini.
Dengan masa persiapan yang sangat pendek, tenaga-tenaga yang bersedia membantu
untuk liturgi adalah sekumpulan anak-anak muda yang bermodalkan tekat dan iman
kepada Allah, dan imam-imam yang siap sedia membantu, Liturgi Ilahi ini
terlaksana dengan hasil yang bisa dikatakan luar biasa. Allah menggunakan
hal-hal biasa dan sederhana untuk hal-hal yang luar biasa sesuai kehendak dan
rencana-Nya. Disampaikan pula, bahwa umat yang hadir merayakan Liturgi Ilahi
ini merasakannya sebagai milik mereka, sebagai milik bangsa Filipina sendiri,
karena bahasa dan suasana yang dibangun telah disesuaikan dengan keadaan bangsa
Filipina. Betapa tak terbayangkan ketika mendengarkan Kidung Trisagion yang
sakral itu dinyanyikan dalam bahasa ibu mereka yaitu Tagalog. “Allah Maha
Kudus, Sang Kuasa Maha Kudus, Sang Kekal Maha Kudus, kasihanilah kami”. Doa
yang sudah sangat kuno dan telah digunakan di Gereja-Gereja Timur sejak
berabad-abad yang lalu (kurang lebih 1000 tahun). Doa ini lalu juga digunakan
sebagai doa penutup dalam Koronka Kerahiman Ilahi dan setelah itu mulai dikenal
pula dalam Gereja Katolik Romawi.
Remington
Regado turut berpartisipasi dalam Liturgi Ilahi tersebut sebagai putra altar.
Ia, dan juga banyak orang Filipina, berdoa agar Allah terus melanjutkan karya
ini, karena Filipina masih lah merupakan lahan misi yang sangat luas dan subur.
Banyak jiwa belum terjangkau oleh Gereja. Dan banyak pula yang saat ini telah
meninggalkan Gereja karena berbagai alasan. Dan mereka harus dijangkau.
Bagi
kita semua, baik di Filipina, Indonesia, Singapura, Hongkong, ataupun
negara-negara di Asia Timur dan Tenggara, pelaksanaan Liturgi Ilahi ini kembali
merupakan tanda yang jelas dari Allah bahwa Katolik Timur hadir di Asia adalah
sesuatu yang mungkin kalau Allah menghendaki. Karena memang demikianlah visi
dari Bapa Suci Yohanes Paulus II, yaitu “sudah saatnyalah Gereja bernafas
dengan 2 paru-paru, yaitu Barat dan Timur.”
Jika
hendak membaca kesaksiannya, silahkan melihat di : http://www.bizantinokatoliko.blogspot.com/
(
Penulis : DCS Evangelismos Katolik Timur. Referensi : berbagai sumber. Sumber
gambar : Tsard Pascoguin, Remington Regado, www.bizantinokatoliko.blogspot.com, dengan ijin
menggunakan dan memasang )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar