Paus Yohanes Paulus II merupakan Paus Roma yang sangat istimewa di hati para umat Katolik Timur. Beliau lah yang mengeluarkan Surat Apostolik Orientale Lumen ("Terang Dari Timur") yang menyatakan betapa Gereja Katolik sangat menghargai dan memandang terhormat Gereja-Gereja Katolik Timur.
Sebagaimana diketahui, bahwa 1 Gereja Katolik memiliki kekayaan rohani yang sangat kaya dan lengkap, dengan memiliki 1 Gereja Ritus Barat (yang disebut sebagai Gereja Katolik Romawi) dan 22 Gereja Ritus Timur (yang disebut sebagai Gereja-Gereja Katolik Timur). Keseluruhnya memiliki martabat yang sama dan sederajat, dan bersatu penuh dengan Paus Roma.
Visi beliau yang terkenal adalah : “Sudah saatnyalah Gereja harus bernapas dengan 2 paru-paru, (yaitu Barat dan Timur)”.
Pada masa apostolik nya lah Gereja-Gereja Katolik Timur secara bertahap dikembalikan lagi hak-haknya. Termasuk pula hubungan Gereja Katolik dengan Gereja-Gereja Timur lain yang masih terpisah, dimana hubungan dan komunikasi dialogis atas nama persatuan kristiani dilakukan.
Pada tanggal 2 April 2005, sekitar jam 15.30 waktu Vatikan setempat, beliau mengucapkan pesan terakhir, “Biarkanlah aku kembali ke rumah Bapa-ku”. Segera setelah itu beliau berada dalam keadaan koma. Sekitar jam 21.30 waktu Vatikan setempat, beliau dinyatakan telah berpulang beristirahat di dalam Tuhan. Pada bulan April 2005 itu pula lah, digelar upacara ibadah doa dan perpisahan bagi mendiang Paus Yohanes Paulus II yang digelar di Lapangan Basilika St Petrus. Upacara ini dihadiri banyak pemimpin negara dan pemimpin agama dunia dari berbagai latar belakang ideology dan kepercayaan. Orang-orang yang pada kehidupan sehari-hari berseteru dan bermusuhan, namun pada hari tersebut datang berkumpul sebagai saudara sesama keluarga besar manusia.
Pada upacara tersebut, Para Patriark dan pemimpin Gereja-Gereja Katolik Timur sempat pula diberikan waktu khusus untuk menyampaikan Liturgi Arwah sebagai tanda perpisahan dengan saudara tertua mereka, Primus Inter Pares, almarhum Paus Yohanes Paulus II. Liturgi Arwah (bahasa yunani : Parastas; bahasa slavia : Panikhida) dibawakan dalam Ritus Bisantin dan dipimpin oleh YM Patriark Gregorios III Laham dari Gereja Katolik Melkit. Hadir pula di saat itu YM Patriark terdahulu Lubomyr Hussar dari Gereja Katolik Yunani Ukraina.
Bagi saudara yang belum sempat menyaksikan, berikut ini adalah tayangannya :
Himne-himne pujian kepada Kristus dinyanyikan..
Kristos Annesti Ek Nekron
Thanato Thanaton Patisas
Kei tis en tis mnimasi zoin kharisamenos
Kristus Telah Bangkit Dari Mati
Dengan Kematian-Nya, Maut Telah diinjak-injak
Dan kepada mereka yang dikubur, dikaruniakan-Nya hidup
Dalam kematian, selalu ada harapan akan kebangkitan dan kehidupan kekal, terutama bagi mereka yang telah “mati dan dikuburkan” bersama Kristus di dalam Sakramen Baptis. Mereka telah mengenakan Kristus, dan kelak bangkit mulia bersama Kristus untuk hidup bahagia kekal bersama Allah.
( Penulis : DCS Evangelismos Katolik Timur. Sumber film : pjdraud yang diupload di Youtube. Referensi : berbagai sumber )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar