Semenjak
kemunculan ISIS (Islamic State) dan dikuasainya kota-kota penting di Irak
Utara, seperti Mosul, bersamaan itu pula terjadi penindasan dan pembantaian terhadap
kelompok-kelompok minoritas di daerah-daerah yang dikuasai ISIS. Orang-orang
Kristiani diberi 4 pilihan : menjadi Islam; membayar Jizyah (semacam pajak
terhadap Non Muslim, yang jumlahnya besar dan memberatkan); keluar dari daerah
itu; atau mati. Rumah-rumah mereka ditandai huruf “Nun”, yang berarti “Nasrani”,
yaitu Kristiani menurut mereka.
Sebagian
besar dari umat Kristiani Irak memilih pilihan ke-2 hingga ke-4, daripada
pilihan pertama, karena hal itu dilakukan di bawah paksaan. Dan meskipun mereka
membayar Jizyah, tetap saja mereka dipaksa untuk meninggalkan agama mereka;
anak gadis dan kaum ibu dijual dan banyak yang diperkosa. Dan mereka berakhir
dengan kehilangan nyawa. Dan hal ini terjadi juga atas kelompok-kelompok
minoritas Non-Kristiani di Irak, seperti Yazidi dan Kurdi.
Tidak
berhenti di situ, ISIS pun melakukan pemusnahan masal terhadap
kelompok-kelompok Islam yang tidak sealiran dengan mereka. Dalam tragedi kejahatan
kemanusiaan kali ini yang dilakukan oleh ISIS, korban bukan saja kaum Non
Muslim, melainkan juga umat Muslim sendiri yang berseberangan dengan ideologi yang
dipercayai ISIS.
Peristiwa
ini terus terjadi hingga tulisan ini diturunkan. Dan bersamaan dengan itu pula,
kecaman dari berbagai penjuru dunia terhadap ISIS terus bermunculan. Gelombang demonstrasi
di berbagai kota-kota besar dunia terus bermunculan, menunjukkan simpati dan
solidaritas terhadap umat Kristiani dan kelompok-kelompok minoritas Irak.
Evangelismos
Katolik Timur berkesempatan ikut ambil bagian dalam demonstrasi Solidaritas
Kristiani dan Minoritas Irak, yang diselenggarakan di London, 7 September 2014.
Demonstrasi ini dikoordinasi oleh “Demand For Action” dan “Aid to the Church in Need”.
Mayoritas dari peserta adalah orang-orang Irak. Namun ternyata gerakan
solidaritas ini menarik cukup banyak peserta dari berbagai etnis dan
kebangsaan, seperti warga Inggris; etnis kulit hitam; Siria; dan Asia (Korea; Cina
dan Indonesia diwakili oleh perwakilan Evangelismos Katolik Timur). Dan
ternyata perwakilan dari berbagai agama lain turut hadir pula untuk berbicara
mengutuk ISIS. Terlihat pula wanita-wanita Muslim yang berjilbab ikut serta
dalam demonstrasi. Dan perwakilan dari masyarakat Muslim London ikut dalam
pawai demonstrasi ini. Bahkan perwakilan dari komunitas Yahudi di London pun
ikut serta dalam demonstrasi Solidaritas ini.
Dalam
demonstrasi ini, perwakilan masyarakat Muslim London dan beberapa tokoh Muslim menyatakan
bahwa ISIS tidak sesuai dengan ajaran Islam. ISIS hanyalah kelompok teroris
yang membajak Islam, menyebabkan kerusakan di muka bumi dan mempermalukan wajah
Islam. Karena itu, mereka mengajak umat Muslim sedunia untuk menolak dan memerangi
ISIS. Banyak pula umat Muslim turut mengenakan tanda “Nun” dan membawa salib
sebagai tanda Solidaritas.
Gerakan
demonstrasi yang pada awalnya diperuntukkan sebagai gerakan Solidaritas bagi
umat Kristiani di Irak, pada akhirnya berubah menjadi gerakan Solidaritas
kemanusiaan bukan saja bagi umat Kristiani Irak, melainkan juga bagi
kelompok-kelompok lain di Irak, termasuk pula Yazidi dan Islam. Gerakan
demonstrasi ini menjadi gerakan bersama melawan ISIS, yaitu melawan gerakan
teroris yang haus darah dan tidak mengenal moral kemanusiaan.
Dalam
demonstrasi ini pula berbagai perwakilan dari berbagai Gereja dan
kelompok-kelompok gerejawi turut serta, seperti Gereja Katolik Khaldea dan
kelompok gerejawi Anglikan.
Tercatat
pula bahwa pada minggu yang sama (6/7 September 2014), diadakan beberapa
gerakan demonstrasi Solidaritas Irak di beberapa kota besar lain. Seperti di Ottawa
Kanada dan Melbourne Australia.
+ + +
+ + + +
Berikut
ini beberapa foto gerakan-gerakan demonstrasi Solidaritas Irak dari berbagai
dunia.
26.Juli.2014, London Inggris (http://iraq-solidarity.blogspot.co.uk/)
23.Agust.2014, Stuttgart, Jerman (CNS/Inga Kjer, EPA, http://www.cnewa.org/)
(
Dilaporkan oleh : DCS Evangelismos Katolik Timur. )
Artikel
terkait :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar