Doa
Puji-pujian Ratapan Jumat Agung merupakan suatu doa puja-puji yang dinyanyikan
umat Gereja-Gereja Katolik Timur, terutama yang menggunakan Ritus Bisantin,
ketika mengenang peristiwa Tubuh Kristus yang telah wafat diturunkan dari kayu
salib, tergeletak tak bernyawa.
Tubuh
Kristus itu diterima oleh Ibu Maria Theotokos Tersuci Ibu Kristus, para murid
termasuk para wanita yang selama ini setia mengikuti dan mengiringi Kristus.
Umat di sepanjang jaman secara mistik dan rohani ikut hadir ketika Kristus
wafat dan Tubuh-Nya yang mulia diturunkan dari salib. Umat ikut hadir
bersama-sama dengan Ibu Maria Theotokos Tersuci dan para murid ketika berduka
meratapi Kristus yang wafat.
Secara
Tradisi, doa puji-pujian ini dinyanyikan dihadapan kain ikon Tubuh Kristus Yang
Telah Wafat (“Epitafios”). Doa ini sebenarnya cukup panjang, namun dipilih dan
disampaikan di sini sebagian.
Bagian
I
Kristus,
Kau Sang Hidup, dihamparkan di kubur. Para bala malaekat terheran-heran dan
memuliakan kerelaan-Mu menjadi manusia.
Engkau,
Kristus, Sang Hidup, dihamparkan di kubur. Dan dengan wafat-Mu, telah Kau
hancurkan maut dan memberikan terang kepada dunia.
Pikiran
dunia dan para maelaekat tak dapat mengerti misteri penguburan-Mu.
Ibu-Mu
termurni berduka meneteskan air mata ya Yesus, seraya berseru, “mengapa kau
letakkan putraku di dalam kubur”.
“Siapa
beriku air dan sumber air mata”, seru Sang Perawan Suci Murni, “agar aku dapat
meratapi Yesus ku.”
Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra, dan
Roh Kudus (+)
Kupuji
Engkau ya Firman Allah dari segala, bersama dengan Bapa-Mu, dan Roh Kudus.
Serta memuliakan penguburan-Mu yang kudus.
Sekarang, selalu, serta sepanjang
segala abad. Amin.
(foto : byzcath.org)
Bagian
II
Sungguh
lah benar memuliakan-Mu wahai Pemberi Hidup. Engkau yang merentangkan tanga-Mu
di atas salib. Dan menghancurkan kuasa musuh.
Bergetar
lah bumi. Dan pula sang surya. Ketika Engkau Kristus, Sang Penyelamat, Terang
Tak Terpadamkan, bersembunyi dalam daging, tenggelam dalam kubur.
Wahai
Sang Firman, Ibu-Mu yang termurni menangis tersedu ketika melihat Engkau berada
di dalam kubur. Engkau, Allah Kekal Yang Tak Terkatakan.
Maut
yang mengerikan bergetar ketika melihat-Mu, wahai Surya Mulia Yang Tak Dapat
Binasa. Maka bergegaslah melepaskan tawanannya.
Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra, dan
Roh Kudus (+)
Tanpa
awal. Allah yang kekal, bersama dengan Firman dan Roh-Mu, kuankanlah umat-Mu.
Sekalian pelayanmu dari semua yang memusuhi mereka.
Sekarang, selalu, serta sepanjang
segala abad. Amin.
Yang
melahirkan Sang Hidup, wahai Perawan Suci Murni, dengan doamu mohon agar
dihentikan kiranya perpecahan Gereja. Supaya damailah kiranya.
Kupuji
Engkau ya Firman Allah dari segala, bersama dengan Bapa-Mu, dan Roh Kudus.
Serta memuliakan penguburan-Mu yang kudus.
Sekarang, selalu, serta sepanjang
segala abad. Amin.
Salam
bagi mu, ya Theotokos. Dan kami muliakan Allah kita, yaitu Putramu yang dikubur
tiga hari.
(foto : www.alphastoredesign.com)
Bagian
III
Segala
keturunan menyampaikan penyembahan atas penguburan-Mu, ya Kristus.
Mari
semua ciptaan kidungkan yang terbaik kepada Kristung Pencipta kita.
“Ya
yang termanis, buah hatiku. Putraku yang terkasih. Kemanakah keindahan-Mu
lenyap”.
Ibu-Mu
yang termurni bercucuran air mata ketika Engkau wafat.
Sang
Ibu berteriak ketika melihat Putranya tergantung di atas kayu.
Sang
Perawan tertusuk di hatinya, meratap menangis.
Ya
Terang, mata hatiku. Putraku yang terkasih. Kau tersembunyi di dalam kubur.
Aku
memuliakan Putraku. Karena belaskasih-Mu, Engkau menderita.
Bangkitlah
ya Baginda yang penuh kerahiman. Bangkitlah dari alam maut.
Wanita
pembawa rempah-rempah dating di pagi hari untuk mengurapi kubur-Mu.
Oleh
kebangkitan-Mu, berilah damai kepada Gereja dan selamat kepada umat-Mu.
Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra, dan
Roh Kudus (+)
Ya
wahai Allah Tritunggal : Bapa, Putra dan Roh Kudus, kasihanilah dunia.
Sekarang, selalu, serta sepanjang
segala abad. Amin.
Dengan
doamu ya Bunda, layakkanlah aku untuk melihat kebangkitan Putra-Mu
( Ditulis oleh DCS Evangelismos Katolik Timur. Referensi : Dari tata ibadat Jumat Agung Katolik Timur )
Artikel terkait :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar