Tanggal 12 Maret 2013, 115 Kardinal berkumpul
di Roma, memasuki Kapel Sistina dan memulai suatu proses pemilihan Paus Roma
yang akan meneruskan pelayanan St Petrus dimana Paus Emeritus Benediktus XVI
telah mengundurkan diri pada bulan Februari 2013. Perhatian seluruh
Gereja-Gereja Katolik, termasuk pula 22 Gereja-Gereja Katolik Timur ikut
tertuju ke sana, menantikan “Primus Interpares” (artinya : “yang pertama dari
yang setara”) terpilih.
Dari 115 Kardinal yang ikut serta dalam
Sidang Konklav, yaitu Sidang Tertutup Untuk Memilih Paus Roma, 111 Kardinal
berasal dari Gereja Katolik Romawi (Ritus Latin Romawi/Ritus Barat) dan 4
Kardinal berasal dari beberapa Gereja-Gereja Katolik Timur. Memang status
Kardinalat adalah suatu tradisi khas Gereja Katolik Romawi (Gereja Barat), dan
secara tradisional sebenarnya Gereja-Gereja Katolik Timur tidak memiliki
tradisi gelar Kardinal di dalam tata gelar gerejawi nya. Karena itu, tidak
semua pemimpin-pemimpin Gereja-Gereja Katolik Timur memiliki gelar Kardinal.
Pemberian gelar Kardinal kepada pemimpin Gereja Katolik Timur tertentu biasanya
merupakan suatu tanda kehormatan.
Ke-4 Kardinal yang berasal dari Gereja-Gereja
Katolik Timur, yang kini turut hadir di dalam Sidang Konklav, memilih dan
berhak pula dipilih adalah sebagai berikut :
1. YM Beshara Boutros Rai, Patriark dari
Gereja Katolik Maronit Antiokhia (73 tahun)
2. YM Antonios Naguib, Patriark Emeritus dari
Gereja Katolik Koptik (78 tahun)
3. YM George Allenchery, Uskup Agung Mayor
dari Gereja Katolik Siro-Malabar (67 tahun)
4. YM Baselios Cleemis (Isaak) Thottunkal,
Uskup Agung Mayor dari Gereja Katolik Siro-Malankara (53 tahun)
Sebenarnya, ada 1 Kardinal lagi dari Gereja
Katolik Timur, yaitu YM Lubomyr Hussar yaitu Patriark dari Gereja Katolik
Gerika Ukraina. Namun karena beliau telah berumur 80 tahun, maka beliau tidak
mengikuti proses Sidang Konklav kali ini.
Gereja Katolik merupakan perhimpunan
Gereja-Gereja yang bersatu penuh dengan Paus Roma. Saat ini, himpunan Gereja
Katolik terdiri dari 1 Gereja Barat (disebut sebagai “Gereja Katolik Romawi”)
dan 22 Gereja-Gereja Timur (disebut sebagai “Gereja-Gereja Katolik Timur”).
Memang mayoritas jumlah umat beriman dalam Gereja Katolik merupakan umat Gereja
Katolik Romawi. Gereja-Gereja Timur lain yang tidak bersatu dalam himpunan Gereja
Katolik; biasanya menyebut diri sebagai Gereja-Gereja Ortodoks.
Dalam sejarah Gereja Katolik, ada beberapa
Paus Roma yang berasal dari Gereja Katolik Timur (keterangan : dalam tulisan
ini, Gereja Katolik Timur untuk mengidentifikasikan Gereja-Gereja Timur yang
bersatu dalam Gereja Katolik, baik sebelum dan setelah “Skisma Besar”).
Beberapa nama berikut dikatakan sebagai Paus-Paus Roma yang berasal dari Gereja
Timur :
59. Paus Vigilius (537–555)
60. Paus Pelagius
I (556–561)
61. Paus Yohanes
III (561–574)
62. Paus Benediktus
I (575–579)
63. Paus Pelagius
II (579–590)
64. Paus Gregorius
I (590–604)
65. Paus Sabinian (604–606)
66. Paus Boniface
III (607)
67. Paus Boniface
IV (608–615)
68. Paus
Adeodatus I (615–618)
69. Paus Boniface
V (619–625)
70. Paus Honorius
I (625–638)
71. Paus
Severinus (640)
72. Paus Yohanes
IV (640–642)
73. Paus Theodore
I (642–649), Yunani
Palestina
74. Paus Martin I (649–653)
75. Paus Eugene I (654–657)
76. Paus Vitalian (657–672)
77. Paus
Adeodatus II (672–676)
78. Paus Donus (676–678)
79.
Paus Agatho (678–681), Yunani
80.
Paus Leo II (682–683), Sicilia
81.
Paus Benediktus
II (684–685)
82.
Paus Yohanes
V (685–686), Suriah
83.
Paus Conon (686–687), Sicilia
84.
Paus Sergius
I (687–701), Suriah
85.
Paus Yohanes
VI (701–705), Yunani
86.
Paus Yohanes
VII (705–707), Yunani
87.
Paus
Sisinnius (708), Suriah
88.
Paus
Constantine (708–715),
Suriah
89.
Paus Gregorius
II (715–731)
90.
Paus Gregorius
III (731–741), Suriah
91.
Paus Zacharia
(741–752), Sicilia
Pada Sidang Konklav tahun 2005, salah satu
calon kuat terpilih sebagai Paus Roma yang menggantikan mendiang Paus Yohanes
Paulus II adalah YM Lubomyr Hussar Patriarkh Emeritus Gereja Katolik Gerika
Ukraina (Ritus Bisantin. Saat itu beliau masih menjabat sebagai Patriark
aktif). Namun memang Penyelenggaraan Ilahi berkarya dengan nyata, dikarenakan
YM Lubomyr Hussar memiliki kesehatan yang rapuh dan terus menurun, maka pilihan
karya kepausan Roma diteruskan oleh Paus Benediktus XVI (saat ini Paus
Emeritus).
Marilah bersama-sama dengan seluruh Gereja
Katolik sedunia, kita berdoa memohon agar Allah segera mengaruniakan Paus baru.
( Ditulis oleh : DCS Evangelismos Katolik
Timur. Referensi : http://www.catholic-hierarchy.org/bishop/scardc3.html; http://en.wikipedia.org/wiki/Byzantine_Papacy;
http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_popes; dan berbagai sumber Katolik Timur. Foto : la stampa )
thx atas infonya ...
BalasHapus