Roma - Hari Jumat Agung, 29 Maret 2013, sekitar
jam 9 malam waktu Roma, Jalan Salib Katolik Romawi mulai dilaksanakan di
Koloseum dengan pimpinan YM Paus Fransiskus.
Secara tradisi Katolik Romawi, Jalan Salib
dilakukan untuk mengenang cinta kasih Allah yang tak terhingga kepada manusia
dengan Kristus yang rela menderita untuk melepaskan manusia dari belenggu dosa
dan akibat-akibatnya, serta membawa seluruh ciptaan kepada keadaan awalinya
ketika manusia belum berdosa.
Koloseum. Tempat yang dahulunya dipakai penduduk
Roma untuk berkumpul menyaksikan penghukuman tak adil kepada martir-martir
gereja perdana, setelah pertobatan kerajaan Romawi menjadi Kristiani, kini
menjadi tempat berkumpul umat dari seluruh penjuru dunia untuk melakukan Jalan
Salib.
Tahun 2013 ini ada sesuatu yang menarik dengan
Jalan Salib di Koloseum. Pada saat kunjungan Paus Emeritus Benediktus XVI ke
Lebanon pada September 2012 (artikel mengenai hal ini dapat dibaca di Link di
bagian terbawah artikel ini), beliau meminta beberapa kaum muda Lebanon untuk
menuliskan renungan untuk Jalan Salib tahun ini di Koloseum. Kaum muda ini
berasal dari Gereja Katolik Maronit.
Gereja Katolik sedunia sesungguhnya merupakan
suatu himpunan Gereja-Gereja semesta yang mana satu sama lain saling bersatu,
dan seluruhnya bersatu dengan Paus Roma. Ada 23 Gereja Partikular dalam Gereja
Katolik, yaitu 1 Gereja Katolik Romawi (menggunakan Ritus Barat/Ritus Latin
Romawi) dan 22 Gereja-Gereja Katolik Timur (menggunakan Ritus-Ritus Timur).
Gereja Katolik Maronit adalah salah satu dari ke-22 Gereja-Gereja Katolik
Timur. Selain Gereja-Gereja Katolik Timur, ada pula Gereja-Gereja Timur yang
belum bersatu dalam Gereja Katolik; mereka menyebut diri sebagai Gereja-Gereja
Ortodoks. Gereja Katolik Maronit adalah Gereja Timur yang tidak pernah berpisah
dari Paus Roma, maka tidak ada Gereja sejenis di Gereja Ortodoks.
Pemilihan kaum muda untuk menyampaikan renungan
pada Jalan Salib merupakan yang pertama kalinya dalam sejarah. Terlebih lagi
mereka adalah orang Timur Tengah dan sekaligus umat Katolik Timur, yang
biasanya tidak dipandang.
Rombongan kaum muda dari Lebanon yang membawakan
renungan di Jalan Salib dipimpin oleh YM Bapa Suci Bechara Boutros Rai Patriark
Gereja Katolik Maronit. Salah satu dari 2 kaum muda yang terpilih adalah Abuna
Taufik Abu Hadi, imam Gereja Katolik Maronit.
Pada kesempatan Jalan Salib tersebut, YM Paus
Fransiskus menyampaikan bahwa kesetiaan dan keteguhan iman umat Kristiani
Lebanon dan Timur Tengah sungguh patut diteladani dan dikagumi. Karena menjadi
Kristiani di Timur Tengah seringkali bukan merupakan hal yang mudah, dan bahkan
beresiko kehilangan segalanya termasuk pula nyawa.
Bersama dengan rombongan Lebanon, hadir pula
paduan suara Gereja Katolik Maronit yang mendampingi berjalannya Jalan Salib
dengan puji-pujian.
Jalan Salib dan renungan-renungan yang
disampaikan oleh kaum muda Lebanon Gereja Katolik Maronit dapat dibaca di situs
Vatikan BERIKUT INI.
Tayangan berikut ini akan menghantarkan saudara ke Rome Reports di Youtube.
( Ditulis oleh DCS Evangelismos Katolik Timur. Referesi : www.romereports.com, www.vatican.va, www.reuters.com, vaticaninsider.lastampa.it, dan berbagai berita dunia serta sumber-sumber
Katolik Timur. Sumber gambar : saltandlighttv.org)
Artikel terkait :
- Paus Benediktus XVI Kunjungi Lebanon
- Tayangan Kunjungan Paus Benediktus ke Basilika St Paulus Lebanon
- 2 Kardinal Dari Gereja-Gereja Katolik Timur
- "Ordinaris Katolik Timur Di Argentina" Menjadi "Paus Ke-266"
- Solidaritas Doa Bagi Suriah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar