Ikhwanul
Muslimin (Muslim Brotherhood) turut menyalahkan dan memfitnah umat Kristiani di
Mesir melakukan konspirasi besar yang menyebabkan tumbangnya rejim Mohamed Morsi
dan Ikhwanul Muslimin dari kursi pemerintahan Mesir. Dan menolak segala upaya
rekonsiliasi yang ditawarkan oleh pemerintahan sementara Mesir.
Sebenarnya
tuduhan Ikhwanul Muslimin tidak berdasar, karena umat Kristiani Mesir hanya
berjumlah 20% dari keseluruhan populasi Mesir. Dan selama ini umat Kristiani
Mesir menderita banyak diskriminasi dan label “warga kelas dua”. Kalau diingat
kembali, pada saat Musim Semi Arab di Mesir, umat Kristiani Mesir dan umat
Muslim Mesir Non-Ikhwanul Muslimin turut mendukung dan membantu Ikhwanul
Muslimin dalam upayanya megulingkan Hosni Mubarak (2011 – Juni 2012), yang lalu
digantikan oleh Morsi dari kelompok Ikhwanul Muslimin. Gereja-Gereja dan umat
Kristiani di Mesir sempat meneguhkan kembali komitmen mereka yang setia kepada
Mesir yang baru saja dipimpin oleh Morsi.
Namun
ternyata kepemimpinan Morsi dan Ikhwanul Muslimin malah memperburuk keadaan di
Mesir saat itu dengan semakin maraknya kerusuhan antar kelompok; penyengsaraan
umat Kristiani; kemiskinan yang semakin parah; dan terlebih lagi dengan
penerapan peraturan-peraturan hukum yang tidak ada berbeda antara era Morsi dan
era Hosni Mubarak. Hal ini menimbulkan kekecewaan baik dari kalangan Muslim Mesir
yang menyangka akan tiba saat membangun Mesir, terlebih lagi umat Kristiani
Mesir. Masyarakat Mesir merasa dibohongi dan dikhianati oleh Ikhwanul Muslimin.
Dan
seperti yang telah diberitakan di berita-berita bahwa pada akhirnya Morsi dan
Ikhwanul Muslimin digulingkan dari kursi pemerintahan Mesir pada 3 Juli 2013. Penggulingan
ini dibalas kelompok Ikhwanul Muslimin dengan demonstrasi besar-besaran di
berbagai bagian Mesir. Upaya rekonsiliasi demi melanjutkan masa depan Mesir ditolak.
Kelompok
Ikhwanul Muslimin malahan menyalahkan umat Kristiani Mesir. Dan puncaknya
adalah mereka melakukan tindakan brutal dengan merusak atau pun membakar
tempat-tempat ibadah, biara, sekolah, rumah serta tempat usaha umat Kristiani
pada tanggal 14 Agustus 2013.
Gereja
Susteran Gembala Baik
Abuna
Rafiq Greiche, juru bicara perhimpunan Gereja Katolik di Mesir, menyampaikan
informasi bahwa setidaknya ada 23 Gereja yang dirusak : 7 Gereja Katolik
(Gereja-Gereja Katolik Timur dan Katolik Romawi) yang dirusak; 15 Gereja
Ortodoks Koptik; dan 1 tempat ibadah komunitas Protestan. Namun informasi lain
mengatakan bahwa jumlah fasilitas keagamaan Kristiani yang dirusak mencapai 60
tempat.
Suster
Angela dari Tarekat Gembala Baik (Gereja Katolik Romawi) menyampaikan di situs npr.org
bahwa biara, rumah yatim piatu dan sekolah yang dibina para suster di Suez
telah dihancurkan. 3 Biarawati sempat melarikan diri dibantu warga Muslim
sekitar. Dan kembali ke biara keesokan harinya untuk membereskan segala
sesuatu. Ia pun menyampaikan bahwa sekolah binaan para biarawan tarekat
Fransiskan pun dirusak oleh kelompok Ikhwanul Muslimin.
Gereja-Gereja
yang saat ini sempat tercatat telah dirusak :
1 – Gereja Katolik Koptik Marmriqs
Abu Hilal Minya
2 – Gereja Katolik Koptik Suez
3 – Gereja dan Biara
Katolik Romawi Gembala Baik, yatim piatu dan sekolah.
4 – Gereja Katolik Romawi
St Fransiskus
5 – Gereja Katolik Romawi
Para Pastor Yesuit Abu Hilal Minya
6 – Gereja Ortodoks Koptik
Santa Perawan Maria dan Bapa Abraham
7 – Gereja Ortodoks Koptik
St. George
8 – Lembaga Biblika Fayoum
9 – Gereja St Maxintus
10 – Gereja Ortodoks
Koptik Pangeran Tawadros
11 – Gereja Ortodoks
Koptik St Maria Abu Hilal Minya
12 – Gereja Ortodoks
Koptik St Mina
13 – Gereja Ortodoks
Koptik St Maria Nazlah
14 – Gereja Ortodoks
Koptik St Perawan Maria dan Abraham, Sohaq
15 – Gereja Ortodoks
Koptik Marmriqs, Sohag
16 – Pastoran Ortodoks
Koptik, Abuna Onjelios, Deir Mawas
17 – Gereja Ortodoks Timur
di Kairo
18 – Gereja Baptis Pusat
Bani Mazar
Namun
sebagaimana telah diinformasikan bahwa tidak semua umat Muslim Mesir bergabung
dengan Ikhwanul Muslimin dan tidak pula mendukung kelompok ini. Umat Muslim
Mesir terbagi menjadi 2 kelompok; yaitu Pro Ikhwanul Muslimin dan Kontra
Ikhwanul Muslimin.
Gambar yang dibuat oleh seorang anak Muslim Mesir setelah kejadian
Sejak
lama hubungan antara umat Muslim dan Kristiani di Mesir terjalin baik. Terkecuali
tentunya sebagian orang lainnya yang ekstrimis. Sedangkan sebagian umat Muslim
lainnya menyadari benar hakekat perlunya hidup berdampingan dan menjadi rahmat
bagi yang lain, bukan menjadi perusak. Sehari setelah kejadian, banyak umat
Muslim dan tentunya juga petugas keamanan yang berinisiatif menjaga dan
melindungi Gereja-Gereja dan umat Kristiani. Mereka berjaga-jaga bahkan dengan
menjalankan Sholat Jumat di depan Gereja untuk melindunginya. Dan seorang anak
kecil Muslim membuat sebuah gambar yang memperlihatkan kebaikan seorang Muslim
yang seharusnya memang berbuat kebaikan bukan hanya untuk kelompok atau aliran
Islam nya sendiri, melainkan pula kepada semua orang. Banyak pula umat Muslim
Mesir yang menuliskan kekesalan mereka di halaman-halaman dunia digital dan menyatakan
bahwa Ikhwanul Muslimin lah yang salah dalam hal kemunduran Mesir saat ini. Hal
ini memperlihatkan bahwa masih banyak umat Muslim di Mesir yang berkehendak
baik, dan mereka pun menentang Ikhwanul Muslimin.
Umat Muslim menjaga Gereja dari serangan Ikhwanul Muslimin
Umat Muslim menjaga Gereja seraya menjalankan Sholat Jumat
YM
Bapa Suci Fransiskus pada tanggal 15 Agustus 2013, dalam Misa Kudus Katolik
Romawi di Kastel Gandolfo dalam rangka merayakan H.R. St Maria Diangkat Ke
Surga, menyampaikan pesan, “Marilah kita berdoa bersama bagi tercapainya
perdamaian, dialog dan rekonsiliasi di negara Mesir terkasih dan di seluruh
penjuru dunia. Saya mengingat dalam doa saya : semua korban dan sanak keluarga
mereka, mereka yang terluka dan yang menderita”. Dalam peristiwa St Maria
Diangkat Ke Surga (atau bagi Gereja-Gereja Katolik Timur disebut sebagai Tertidurnya
St Maria), terdapat 3 hal penting yang pula relevan dengan situasi saat ini :
Penderitaan; Kebangkitan dan Harapan. Gereja dan umat Allah, bersama dengan St
Maria, dihadapkan dengan Naga Merah Padam dalam hidup sehari-hari sebagaimana
disebutkan dalam Kitab Wahyu, inilah kesengsaraan Gereja yang masih berziarah.
Namun, apapun yang terjadi, kebangkitan bersama Kristus adalah suatu kemenangan
pasti yang telah menanti. Maka tidak ada kata lain selain berharap senantiasa
dalam Tuhan.
“Ya
Allah, perhatikan dan tolonglah saudara-saudari kami di manapun mereka berada.
Belalah
terhadap segala yang memusuhi mereka.
Serta
berikanlah kepada kami dan mereka kemenangan serta keselamatan. Amin +”
Berita
terkait :
- http://vaticaninsider.lastampa.it/en/world-news/detail/articolo/egitto-egypt-egipto-27173/
- http://www.asianews.it/news-en/Pope:-Let-us-pray-together-for-peace,-dialogue-and-reconciliation-in-Egypt-and-the-world-28746.html
- http://beforeitsnews.com/christian-news/2013/08/christian-churches-attacked-burn-all-over-egypt-2480776.html
- http://www.asianews.it/news-en/Egypt,-Muslim-Brotherhood-assaults-22-Christian-churches-28745.html
- http://www.npr.org/templates/story/story.php?storyId=212356260
(
Ditulis oleh DCS Evangelismos Katolik Timur. Sumber foto : dari berbagai
sumber. Sumber info : Vatican Insider; Asia News; sumber Ortodoks Koptik dan
berbagai sumber )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar